Presiden Kolombia, Gustavo Petro, melakukan langkah progresif dalam mendukung penuh negara Palestina. Hal ini dibuktikan dengan rencana pembukaan kantor diplomatik Kolumbia di Ramallah, Palestina.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Kolombia, Luis Murillo, membenarkan kabar tersebut. Murillo mengungkapkan instruksi dari Presiden Gustavo Petro sudah sampai di kantor Kemenlu Kolumbia.
"Presiden Petro telah memberikan instruksi agar kami mendirikan kedutaan Kolombia di Ramallah di Tepi Barat," kata Kolumbia dikutip Reuters, Kamis (23/5/2024).
Kolumbia mengumumkan kebijakan progresifnya itu pada hari yang sama saat Irlandia, Norwegia dan Spanyol mengumumkan bahwa mereka akan mengakui negara Palestina.
Kolombia juga telah memutuskan hubungan dengan Israel ketika Petro menyebut Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu sebagai pelaku genosida.
Awal bulan Mei 2024 ini, Presiden Kolumbia Gustavo Petro mendesak Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan pemimpin Israel lain yang diduga melakukan kejahatan perang.
Keinginan Petro tampaknya akan terwujud, karena Kepala Jaksa ICC Karim Khan telah meminta mengajukan surat penangkapan tersebut. Namun sayangnya surat itu juga akan ditujukan untuk tiga petinggi Hamas. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved