Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman menargetkan merilis laporan interim kajian reklamasi Jakarta Utara pada akhir Juli 2017. Saat ini kajian teknis sedang dilakukan dibawah koordinasi Kementerian PUPR, melibatkan ahli nasional, dan juga menyertakan ahli Belanda, Jepang dan Korea.
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Ridwan mengatakan, secara teknis, reklamasi adalah hal biasa dilakukan, lantaran telah dilakukan dimana-mana. Meski begitu tetao perlu dilakukan terkait perbaikan masalah lingkungan atau permasalahan lainnya, secara teknis hal itu bisa disesuaikan.
“Secara kebijakan, kami tidak ingin meninjau kembali. Kebijakan ikut yang lama, kecuali ada keputusan politik baru,” kata Ridwan selepas halal bihalal Kemenko Kemaritiman di Balai Kartini, Kuningan, Jakarta, Selasa (04/07).
Mengenai kajian reklamasi yang sedang digarap oleh tim bentukan Gubernur-Wakil Gubernur Terpilih DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, yang akan menolak melanjutkan proyek pulau buatan itu, Ridwan mengaku siap berdiskusi.
“Begini, pertama kalau secara teknis ini bukan masalah yang terlalu sulit. Dipertemukan saja semua ahli, masing-masing dengan perhitungannya, jalankan program komputer masing-masing akan kelihatan. Secara teknis ini bukan masalah yang luar biasa. Jadi kalau memang mau dipertemukan ayo kita ketemu,” kata Ridwan.
idwan mengaku telah mengundang beberapa pihak yang berbeda pendapat dan memiliki masukan untuk berdiskusi dalam rapat-rapat besar Kemenko Kemaritiman terkait reklamasi.
“Profesor dari LIPI juga sudah datang dan presentasi. Kami juga sudah menanggapi dan memberi penjelasan. Intinya semua masukan kami dengar. Kalau ada yang punya data teknis mari buka data masing-masing dan bicara teknis,” kata Ridwan.
Begitu pula bila hendak berbicara soal kebijakan maupun hukum, Ridwan meminta untuk menyandingkan semua kajian yang ada. Ridwan meminta agar masyarakat tidak hanya mempertentangkan program reklamasi melainkan melihat manfaat dari pulau buatan itu.
“Kalau kita mau terus bicara heboh, berantem, enggak cocok, kita nanti habis energi kita buat itu-itu saja,” kata Ridwan.
Mengenai usulan tim kelompok kerja Anies-Sandi untuk memanfaatkan pulau-pulau buatan itu sebagai lahan hiburan malam, Ridwan mengaku belum tahu.” Saya belum tahu dan belum lihat ada program yang sudah eksisting yang ada isinya hiburan malam,” kata Ridwan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved