Dua ledakan bom mobil terjadi di Kota Radaa di Yaman tengah, Selasa (16/12), dalam insiden ini sedikitnya 31 orang, termasuk 20 anak-anak tewas. Kejadian ini terjadi ketika tersangka militan Al Qaeda menyasar para pejuang Houthi.
Sejumlah pejabat keamanan senior dan penduduk setempat kepada CNN menceritakan, sebuah bom mobil menghantam tempat pertemuan Houthi, tetapi bom yang lainnya tidak sampai ke sasaran dan malah meledak di sebelah sebuah bus yang mengangkut anak-anak yang sedang pulang sekolah.
“Semua anak-anak yang tewas berusia di bawah usia 12 tahun,” kata, seorang aktivis terkemuka yang pro-Houthi, Osama Sari.
Seorang pejabat Kementerian Dalam Negeri menyebutkan, sebanyak 11 milisi Houthi tewas.
Sejumlah saksi mata mengatakan, jumlah korban tewas di kalangan Houthi 18 orang. “Setidaknya belasan orang lainnya terluka, 6 di antaranya dalam kondisi kritis,” kata sejumlah sumber medis di Radaa kepada CNN.
Radaa merupakan kubu pertahanan Al Qaeda yang jatuh ke tangan para pejuang Houthi setelah bentrokan pada Oktober lalu yang menewaskan ratusan dari kedua belah pihak.
Sejak kejadian itu, Al Qaeda mengintensifkan serangan terhadap sasaran Houthi, melakukan serangan harian yang menewaskan ratusan warga Houthi dan warga sipil tak berdosa.
Houthi mengikuti sekte Zaidi dalam Islam dan dianggap sebagai kaum Muslim Syiah oleh Al Qaeda, yang merupakan jaringan teroris yang beraliran Sunni.
Sari mengatakan, sebagian besar yang tewas adalah anak-anak dan bahwa serangan itu bertanda Al-Qaeda. "Bom-bom mobil bunuh diri itu bertujuan langsung menyerang kamp Houthi. Ketika mereka gagal mencapai sasaran inti, banyak anak-anak yang tidak bersalah jadi kehilangan nyawa mereka," kata Sari.
© Copyright 2024, All Rights Reserved