Kepala Staf Kepresidenan, Luhut Binsar Panjaitan menyayangkan aksi kekerasan yang dilakukan kubu Agung Laksono dalam upaya pengambilalihan ruang pimpinan Fraksi Golkar di lantai 12 Nusantara I DPR, kemarin, Senin (30/03).
"Saya minta pada teman-teman kita mulai dewasa. Demokrasi mulai bagus, tidak usah dengan gaduh-gaduh gitu," kata Luhut di Istana Negara, Jakarta, Selasa (31/03).
Menurut Politisi senior Partai Golkar ini, tak seharusnya cara-cara paksa dan kekerasan dilakukan kader Partai Golkar. Sebenarnya tak ada persoalan yang mengharuskan adanya aksi kekerasan seperti itu. Sebab, walau berkonflik tapi kondisinya masih baik-baik saja.
Untuk itu Luhut berharap, tak ada lagi aksi kekerasan seperti yang dilakukan kubu Agung Laksono itu. Semua kubu harus menunggu proses yang masih berlangsung di pengadilan.
"Saya berharap, nanti kalau sudah ada keputusan pengadilan, ya itulah nanti finalnya semua," kata Luhut.
Sementara, Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR Surahman Hidayat mengatakan, pihaknya akan melakukan klarifikasi terhadap anggota dewan Fayakhun Andriadi yang diduga turut melakukan perusakan ruang Fraksi Golkar. "Tentu harus diklarifikasi kejadiannya seperti apa. Kami akan petakan dalam tata aturan yang ada," kata Surahman yang politisi PKS di Gedung DPR, Jakarta Selasa siang.
Surahman mengatakan, pihaknya akan melakukan musyawarah dengan seluruh anggota MKD DPR. "Kami sikapnya wait and see," ujar Surahman.
Selain itu, MKD juga akan mempelajari apakah akan melakukan klarifikasi kepada pihak keamanan dalam DPR RI terkait keberadaan Yorrys Raweyai yang diduga melakukan intimidasi kepada petugas keamanan.
Sebelumnya, Senin kemarin, Golkar Kubu Agung Laksono berusaha mengambil alih ruang pimpinan fraksi. Bahkan, hingga melakukan pendongkelan pintu ruangan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved