Ribuan mahasiswa yang menggelar aksi demonstrasi di depan Istana Negara, Jakarta, Kamis (21/05) sore, mengancam akan menginap di kawasan itu, jika tuntutannya tak ditanggapi oleh pihak Istana Presiden. Mereka menuntut perwakilan Istana menemui para demontran.
Koordinator Pusat Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia, Ahmad Khairudin Syam, mengatakan akan menginap di depan Istana Negara jika tuntutannya tak ditanggapi. “Asalkan tidak dibubarkan paksa pihak keamanan, kami akan bermalam di depan Istana," ujarnya
Khairudin menjelaskan, meminta pihak Istana, entah Presiden Joko Widodo, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Kepala Kantor Staf Kepresidenan Luhut Binsar Pandjaitan bisa menemui perwakilan mahasiswa. “Harapan kami bisa ditemui oleh Luhut, karena Jokowi dan Pratikno sedang ada di luar kota," ujar dia.
Disampaikannya, ada 2 tuntutan yang ingin disampaikan kepada Presiden Joko Widodo. Tuntutan pertama mengembalikan subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan tidak menyerahkannya kepada mekanisme pasar. Sedangkan tuntutan kedua adalah menasionalisasi Blok Mahakam dan PT Freeport Indonesia.
Ribuan mahasiswa dari berbagai universitas itu menggunakan jas almamater kampus masing-masing. Mereka membentangkan beragam spanduk dengan tulisan yang mengkritik kebijakan Jokowi terkait penetapan harga BBM.
Polda Metro Jaya mengerahkan 7.610 personel dari polisi, TNI, dan pemerintah DKI untuk mengamankan demonstrasi ini. Berdasarkan laporan yang diterima polisi, sebanyak 107 elemen mahasiswa yang menggelar unjuk rasa.
© Copyright 2024, All Rights Reserved