Makassar dan Semarang menjadi dua kota di Indonesia yang mengalami dampak langsung perubahan iklim ekstrem sebagai dampak pemanasan global. Makassar menempati posisi pertama dari 12 kota di dunia.
Hal tersebut diungkapkan dalam laporan Climate Central berjudul "People Exposed to Climate Change: March-May 2024" dalam Indeks Pergeseran Iklim (CSI).
Kota-kota yang ada di dalam daftar tersebut memiliki hari terbanyak pada CSI 3 (anomali suhu) atau lebih tinggi selama 3 bulan terakhir.
Makassar menempati peringkat teratas dalam daftar kota-kota di dunia yang paling lama melalui suhu panas ekstrem akibat perubahan iklim.
Selama 92 hari Makassar berada pada CSI level 3 atau lebih tinggi dengan anomali suhu mencapai 1,2 derajat celsius di atas rata-rata normal.
Sementara Semarang menduduki posisi ke-11 dengan 88 hari berada pada CSI level 3 atau lebih tinggi dan anomali suhu menembus 1,4 derajat celsius.
Untuk kategori kota besar (megacity), Jakarta berada di posisi keempat yang terdampak perubahan iklim dengan 77 hari pada CSI level 3 atau lebih tinggi dengan anomali suhu tercatat sebesar 0,9 derajat celsius.
Laporan Climate Central yang dikutip Senin (17/6/2024) menyebutkan, data CSI ini didapat dari suhu rata-rata harian dari berbagai lembaga meteorologi global, yakni data ECMWF ERA5 per 1 Maret-28 Mei 2024 dan data NOAA GFS 29-31 Mei 2024.
Selain Makassar dan Semarang, kota lain yang paling terdampak pemanasan global adalah Quito (Ekuador), Guatemala City (Guatemala), Kigali (Rwanda), Caracas (Venezuela), Monrovia (Liberia), Vila Velha (Brasil), Lagos (Nigeria), Abidjan (Pantai Gading), Davao (Filipina), dan Barquisimeto (Venezuela). []
© Copyright 2024, All Rights Reserved