Pemerintah Malaysia mengumumkan kesiapannya untuk menampung 3 ribu pengungsi Suriah yang berminat pindah ke wilayah mereka. Pernyataan itu disampaikan Perdana Menteri Najib Razak saat berpidato di hadapan sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kemarin.
Seperti diberitakan Channel News Asia, Jumat (02/10), Najib mengatakan setiap negara mayoritas muslim punya kewajiban moral menampung para pengungsi yang terpaksa kabur dari negaranya yang tengah dilanda perang saudara itu. Najib mengklaim, Malaysia telah berpengalaman menampung pengungsi, khususnya untuk kasus muslim Rohingya yang kabur dari Myanmar.
"Kami selama bertahun-tahun telah menampung orang yang kabur dari Tanah Airnya karena perang, kami juga sekarang mengelola ratusan ribu migran tanpa dokumen," ujarnya.
Najib juga mendesak tanggung jawab anggota PBB untuk menjamin keselamatan 4 juta warga Suriah yang kini lari dari negaranya. Sepertiganya sekarang berupaya menyeberang ke negara-negara Eropa. “Mereka seharusnya tidak dipandang sebagai orang asing, tapi saudara-saudara kita yang membutuhkan bantuan," kata Najib.
Uni Eropa sampai sekarang terus merumuskan pembagian pengungsi yang membludak dari perbatasan Yunani dan Italia. Jerman, awalnya berniat menampung 800 ribu imigran, kini terpaksa memperketat perbatasan. Ternyata, pengungsi yang datang tak hanya dari Suriah.
Sejauh ini, baru ada kesepakatan bahwa 120 ribu pengungsi akan dibagi rata untuk ditampung, termasuk oleh Slovakia dan Hungaria yang sejak awal menolak kedatangan pengungsi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved