Kasus penipuan berbasis AI di Indonesia mengalami lonjakan tinggi. 1550% di antaranya adalah penipuan deep fake, yang terjadi sepanjang tahun 2022 hingga 2023.
Hasil riset Where's The Fraud - Protecting Indonesia Business from AI Generated Fraud, yang dilakukan oleh VIDA menemukan lonjakan 1540% pada kasus penipuan deepfake di wilayah APAC dari tahun 2022 hingga 2023. Hal ini yang menjadi latar belakang dari perusahaan ini untuk melakukan berbagai upaya memerangi kejahatan siber tersebut.
VIDA adalah penyelenggara Sertifikat Elektronik (PSrE) yang berlisensi dan tersertifikasi oleh Kominfo untuk menerbitkan sertifikat elektronik dan tanda tangan digital
"Penipuan digital semakin canggih, terutama dengan maraknya penyalahgunaan teknologi AI. Kami tetap berkomitmen untuk menciptakan ekosistem yang aman, di mana setiap orang dapat percaya bahwa informasi pribadi, data keuangan, dan transaksi digital mereka, terlindungi dari aktivitas penipuan," ungkap Co-Founder dan Presiden VIDA Sati Rasuanto dalam pernyataan resminya dikutip Rabu (30/10/2024).
Ada empat ancaman penipuan online berbasis AI yang akan ditumpas. Mulai dari Social Engineering (Soceng), Account Takeover (ATO), Identity Theft (Pencurian Identitas) dan Document Forgery (Pemalsuan Dokumen).
VIDA melakukan berbagai upaya untuk memberantas kejahatan siber melalui VIDA Identity Stack (VIS). Upaya ini diklaim dapat menjamin hingga 99.9% keamanan transaksi digital melalui berbagai lapisan. Ada tiga hal yang bisa dilakukan untuk menghentikan serangan kejahatan siber, antara lain:
1. Identity Verification (Verifikasi Identitas)
● Document Liveness: Mengkonfirmasi keaslian dokumen yang diunggah dalam proses onboarding online.
● Face Liveness: Mendeteksi gambar dan video palsu untuk mencegah penipuan.
● Income Verification: Menggunakan teknologi AI untuk memverifikasi data pendapatan dengan akurat.
2. User Authentication (Otentikasi Pengguna)
● PhoneToken: Menghubungkan akun pengguna (contoh: akun perbankan) dengan ponsel, sehingga transaksi tidak dapat diselesaikan pada perangkat lain. Mengamankan otentikasi dengan memastikan perangkat yang digunakan benar-benar milikmu.
● FaceToken: Mengganti verifikasi SMS dengan pengenalan wajah untuk peningkatan keamanan dan kenyamanan penggunaan.
3. Fraud Detection (Deteksi Penipuan Digital)
● Fraud Scanner: Menggunakan AI dan machine learning tingkat lanjut untuk mendeteksi aktivitas penipuan.
● Deepfake Detector: Mengidentifikasi dan mencegah konten deepfake.
● Deepfake Shield: Memberikan perlindungan terhadap serangan deepfake secara real-time dan mencegah peretas mengakses kamera perangkatmu.
VIDA Sign platform, termasuk Sign OpenAPI yang dirancang untuk memfasilitasi penandatanganan dan pemrosesan dokumen dengan jaminan keamanan 99.9%.
Platform ini menawarkan integrasi yang memudahkan pengguna mengakses sistem mereka. VIDA Sign dirancang menggunakan VIDA Identity Stack yang diklaim dapat menjadi solusi untuk memastikan keamanan terbaik dalam bertransaksi digital pengguna.
“Kami mengajak konsumen dan pelaku bisnis di Indonesia untuk bekerja sama dalam menghadapi ancaman kejahatan online berbasis AI. Dengan memprioritaskan keamanan, kita dapat membangun sistem keuangan yang lebih inklusif dan tangguh bagi Indonesia,” pungkas Sati. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved