Permainan berbasis virtual berbasis GPS, Pokemon Go, kini menjadi tren dan semakin populer. Dibalik itu, timbul keresahan, game memberikan dampak negatif terhadap tumbuh kembang anak. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak akan melakukan kajian lebih jauh mengenai game tersebut.
"Pokemon Go juga merupakan isu anak yang bisa membawa pengaruh buat anak sehingga harus diperhatikan. Oleh sebab itu, kami akan kaji bersama unit pelayanan karena ini merupakan modus baru. Saya pun sudah beberapa menyaksikan di media, fenomenanya sangat dahsyat," kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise kepada politikindonesia.com di Jakarta, Jumat (22/07).
Menurutnya, setelah hasil kajian game itu selesai, pihaknya akan berkoordinasis dengan kementerian terkait yang menyangkut isu anak, seperti Kemendiknas. Sehingga bisa melakukan penanganan yang baik untuk tumbuh kembang anak Indonesia. Salag satu yang menjadi titik berat kajian ini adalah perkembangan teknologi yang banyak memberi pengaruh terhadap kehidupan anak.
"Seperti kita tahu, perkembangan teknologi membuat anak-anak banyak berubah. Termasuk pornografi yang cukup besar di Indonesia. Satu hari saja sampai 25.000 anak-anak menonton. Ini perlu ada pembicaraan dengan menteri terkait," ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Yohana belum bisa menjelaskan dampak apa yang akan ditimbulkan dari game ini kepada anak. Namun dia tak memungkiri semua game berhubungan kuat dengan anak-anak. Namun semua itu harus dikaji, disortir dengan selektif manfaatnya terhadap pendididikan dan tumbuh kembang anak.
"Untuk mengkaji, kaminpun terus mengikuti perkembangan teknologi saat ini. Karena bisa saja setelah game Pokemon Go itu muncul akan ada game lainnya yang mempunyai dampak yang sama seperti Pokemon Go ini. Sebab, modus baru seperti itu akan terus bermunculan," paparnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved