Sebuah mobil van melaju kencang secara zig zag dan menabrak kerumunan orang di kawasan wisata La Rambla, Barcelona, Spanyol, Kamis (17/08) waktu setempat. 13 orang dilaporkan tewas akibat aksi teror ini dan puluhan lainnya mengalami luka. Polisi menyatakan insiden ini sebagai serangan teroris.
Dilansir Reuters, Jumat (18/08), Pejabat setempat Carles Puigdemont mengungkapkan akibat insiden itu kurang lebih ada 80 orang dilarikan ke rumah sakit terdekat dan sekitar 13 korban meninggal dunia. Dia menambahkan dua orang telah ditangkap terkait insiden ini, namun pelaku yang mengemudikan van tersebut masih diburu.
Saksi mata melihat van melaju zigzag di kawasan wisata Las Ramblas. Mobil itu melaju kencang dan mulai menabrak para turis.
"Van itu sama sekali tidak melambat, hanya berjalan lurus ke arah kerumunan orang di tengah Las Ramblas," ujar Tom Gueller.
Pasca-serangan van itu, pihak otoritas melarang warga untuk mendekati kawasan Placa Catalunya, Barcelona, salah satu lapangan utama yang terletak di Las Ramblas. Stasiun kereta api dan metro pun ditutup untuk umum.
Aparat keamanan masih memburu keberadaan pengemudi mobil van tersebut yang melarikan diri dari lokasi.Berdasarkan keterangan saksi mata, polisi setempat meyakini bahwa pelaku teror di Barcelona tidak membawa senjata. "Tidak ada bukti bahwa pelaku bersenjata," Kepala Kepolisian Catalan, Josep Lluis Trapero.
Trapero dalam konferensi pers menyebut, satu tersangka ditangkap di Alcanar, Tarragona, yang menjadi lokasi sebuah ledakan pada Rabu (16/08) malam waktu setempat. Seorang tersangka lainnya ditangkap di Ripoli, Girona, pada Kamis (17/08) setelah serangan teror terjadi di Barcelona. Ditegaskan Trapero, bahwa kedua tersangka yang ditangkap bukan pelaku yang menabrak kerumunan orang di La Rambla.
© Copyright 2024, All Rights Reserved