Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah dalam sikap politiknya pada Pemilu 2004 diminta bisa berdiri tegak dan netral, jangan sampai condong ke salah satu partai politik.
Wakil Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Bachtiar Chamsyah mengatakan hal itu dalam menghadiri acara Peringatan Hari Ulang Tahun ke-30 PPP yang diselenggarakan DPC PPP Kota Surakarta, di GOR Manahan Surakarta, Jawa Tengah, Minggu (13/4)
"PPP tidak akan melarang tokoh-tokoh mendirikan partai politik karena itu undang-undang juga tidak melarangnya, tetapi kami mohon NU bisa berdiri tegak dan netral, karena anak-anak ormas keagamaan ini ada di mana-mana itu, begitu juga Muhammadiyah dalam sikap politiknya jaga jarak sama, jangan diartikan PAN (Partai Amanat Nasional) hanya milik Muhammadiyah," katanya seperti dikutip Suara Pembaruan.
Dikatakan, apabila Muhammadiyah diartikan hanya milik PAN jelas itu tidak sesuai dengan harapan cita-cita para pendirinya.
Semestinya kader-kader dari ormas keagamaan itu bisa dimana-mana untuk membangun negara dan bangsa ini yang sedang mengalami krisis. "Integritas kita hampir runtuh, dan kader-kader PPP tidak menginginkan negara kita ini runtuh, untuk itu diharapkan semua bisa bergabung dalam membangun bangsa dan negara ini dengan baik," kata Bachtiar Chamsyah yang juga Menteri Sosial.
Dalam menyelesaikan krisis ini semuanya harus bersatu dengan memilih pemimpin yang baik, jujur dan bertindak adil, dan ini semua bisa diwujudkan dalam Pemilu 2004 mendatang.
© Copyright 2024, All Rights Reserved