Membantu pemerintah menstabilkan harga bahan-bahan kebutuhan pokok menjelang puasa dan lebaran, Artha Graha Peduli (AG Peduli) menggelar operasi pasar murah di sejumlah lokasi di Jakarta dan sekitarnya.
Senior AG Peduli, Heka Hertanto mengatakan, kali ini, khusus Operasi Pasar Daging, diadakan di 4 titik. Yaitu di Pasar Benhil, Kebon Kacang, Pintu 1 Senayan dan Blok S. Pada kegiatan ini, daging sapi yang higienis dan halal dijual dengan harga Rp75.000 per kilogram (kg).
"Saat ini harga daging di pasaran masih sekitar Rp120.000/kg. Maka, bapak Tomy Winata sebagai pendiri AGP pun peduli untuk membantu menyediakan daging dengan harga murah dan terjangkau oleh masyarakat. Untuk stok daging sapi, kami masih fokus melayani masyarakat di Jakarta dan sekitarnya," kepada politikindonesia.com di sela-sela kegiatan tersebut di Pasar Benhil. Jakarta, Minggu (05/06).
Selain Operasi Pasar daging sapi, lanjut Heka, pihaknya juga mengelar Operasi Pasar Murah sembako. Paket sembako yang berisi beras, mie instan, minyak goreng dan gula itu dijual dengan harga Rp25.000 per paket.
"Mudah-mudahan, kegiatan kami ini bisa meringankan beban masyarakat dalam menghadapi kenaikan harga daging dan sembako yang biasanya merangkak naik saat puasa dan menjelang lebaran. Karena kami juga ingin selalu berbagi kepada masyarakat," ungkapnya.
Gelaran operasi pasar ini pun mendapat perhatian dan kunjungan dari Menteri Pertanian, Amran Sulaiman. Mentan berterimakasih karena banyak pihak yang mengelar Operasi Pasar Murah.
Pihaknya pun meminta semua pihak melakukan operasi pasar untuk menjaga harga pangan tetap stabil, dirinya meminta ke pihak terkait untuk melakukan OP secara besar-besaran hingga H+6 Lebaran, bahkan, hingga mencapai Desember 2016.
"Saya heran kalau masih ada sejumlah kebutuhan pokok yang masih saja mahal. Contohnya minyak goreng, padahal stok minyak goreng saat ini mencapai 1,6 juta ton sementara kebutuhan hanya 400.000 ton. Begitu juga ayam potong yang stoknya mencapai 2 kali lipat, tapi harganya tetap saja mahal. Makanya, saya minta semua pihak mengadakan operasi pasar besar-besaran," katanya.
Selain itu, ungkap Amran, harga daging sapi juga masih mahal padahal sudah ada pasokan dari beberapa sentra produksi seperti dari Nusa Tenggara Timur (NTT). Melihat mahalnya harga daging sapi, pihaknya melakukan operasi pasar. Hasilnya, harga daging bisa ditekan hingga Rp75.000/kg.
"Yang penting kita sudah memulai, karena masih banyak masyarakat yang tidak percaya harga daging lokal bisa di bawah Rp85.000/kg. Sekarang sudah ada daging dari NTT yang diangkut dari kapal, walaupun cuma 2 kali dalam sebulan. Namun yang penting itu sudah lancar. Kemudian Bulog jual daging Rp80.000, artinya kami menjual di angka rendah walaupun belum skala luas," paparnya.
Menurut Amran, pemerintah telah memberikan kewenangan kepada 3 BUMN untuk mengimpor daging sapi. Salah satunya Perum Bulog yang telah mendapatkan rekomendasi untuk mengimpor 10.000 ton daging sapi beku dan sekitar 1.800 ton sudah didistribusikan. Dalam waktu dekat, sedikitnya 4.000 ton daging sapi beku impor akan kembali membanjiri pasar.
"Dengan adanya daging sapi impor tersebut diharapkan harga daging akan semakin terjangkau. Daging sapi bukan satu-satunya sumber protein. Ada daging ayam yang juga memiliki protein lebih tinggi dan harganya lebih murah. Karena daging sapi itu peoteinnya hanya 22 persen dan daging ayam 24 persen," pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved