Kementerian Pertanian, melalui Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang)-nya, menjalin kerjasama dengan pihak swasta dalam pengembangan benih tanaman pangan dan pupuk hayati. Kerjasama ini dalam juga meliputi komersialisasi bibit/benih unggul.
Pada Rabu (01/07), Balitbang Kementan menandatangani kerjasama dengan PT Bisi Internasional. Kepada politikindonesia.com, usai acara itu, Kepala Balitbang Pertanian, Dr. Ir. Muhammad Syakir mengatakan, kerjasama ini meliputi perencanaan dan implementasi kegiatan pengembangan perbenihan tanaman pangan, hortikultura, dan pupuk hayati.
Selain itu, perencanaan dan implementasi komersialisasi perbenihan tanaman pangan, hortikultura dan pupuk hayati, serta pengembangan kelas benih dasar beserta turunannya, juga varietas dan teknologi yang akan dikembangkan adalah public domain.
Ia menambahkan, dalam kerjasama ini ada sekitar 5 komoditi yang akan dikembangkan. Di antaranya padi inbrida, bawang merah dan cabe. Kerjasama ini memadukan penggunaan teknologi pertanian yang dimiliki Balitbang dengan teknik pemasaran dan penyaluran secara cepat dan tepat yang dikuasai oleh PT Bisi Internasional. Dengan kerjasama ini diharapkan, benih unggul dari teknologi pengadaan Balitbang, bisa disalurkan secara cepat dan tepat sasaran kepada para petani.
"Dalam jangka pendek yang akan dilaksanakan pihak swasta ini memproduksi dan memasarkan benih padi inbrida varientas publik yang sudah dilepas oleh Menteri Pertanian dalam rangka mendukung upaya khusus (Upsus) peningkatan produksi padi dan peningkatan penggunaan benih bersertifikat di Indonesia. Sehingga hasilnya mampu meningkatkan perekonomian para petanj," kata Syakir.
Diakuinya, selama ini Kementan memiliki keterbatasan untuk menyediakan benih unggul secara massal. Oleh sebab itu, Kementan membuka kerjasama ini bagi semua pihak swasta yang berkompeten di bidangnya. Diharapkan, percepatan teknologi yang benar-benar mampu meningkatkan hasil produksi pertanian. Jadi yang ditargetkan dalam kerjasama ini bukan komersial melainkan penggunaan teknologi dan inovasi.
"Penyalurkan hasil teknologi yang kami miliki ini untuk menggandakan dan mengembangkan produk yang kami hasilkan secara bersama. Jadi kerjasama ini tidak ada nilai eksklusifitasnya. Apabila ada produk yang berlisensi harus kami kembangkan, kami tetap akan mengikuti aturan yang ada," imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Bisi Internasional, Jemmy Eka Putra menambahkan, nantinya kedua belah pihak akan melakukan evaluasi bersama terkait varientas padi hibrida, benih tanaman hortikultura. Di antaranya cabai dan bawang merah serta jenis tanaman potensial lainnya yang sekiranya bisa diproduksi dan diperlukan oleh para petani. Selain itu, dalam bidang pupuk hayati, seiring dengan penggunaan pupuk kimia yang terus menerus maka perlu dilakukan perbaikan tanah dengan menggunakan pupuk hayati.
"Kami akan segera mengevaluasi, produk-produk mana yang memiliki potensi untuk diperkenalkan kepada para petani di Indonesia. Dalam hal ini untuk produksi massal dan pemasaran akan kami lakukan. Dalam kesempatan itu, kami juga akan memperkenalkan benih padi inbrida temuan terbaru dari kami kepada petani dalam rangka proses diseminasi teknologi," paparnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved