Perwakilan dari kedua kubu Partai Golkar, untuk pertama kalinya berkumpul pascaputusan Mahkamah Agung, Rabu (28/10). Pertemuan ini dimotori oleh Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG), underbow Golkar.
Dalam pertemuan makan siang di sebuah rumah makan di Jakarta, Rabu siang, kubu Aburizal Bakrie diwakili Idrus Marham, Ade Komaruddin, Bambang Soesatyo, Titiek Soeharto dan sejumlah anggota lain. Sedangkan kubu Agung Laksono diwakili Zainuddin Amali, Meutya Hafidz dan anggota lain.
Kehadiran kedua kubu tersebut, ternyata berkumpul untuk mendengarkan pernyataan aspirasi yang diutarakan pimpinan AMPG Daniel Mutaqien. "Segenap generasi muda yang dimotori AMPG menyatakan mendukung dan siap melaksanakan putusan hukum Mahkamah Agung. Kami mengajak seluruh pihak bersatu," ujar Daniel membacakan aspirasi AMPG.
AMPG juga meminta tidak lagi ada usulan penyelenggaraan Musyawarah Nasional Luar Biasa, dari pihak manapun yang dinilai hanya akan memperpanjang masalah.
Mendengar aspirasi ini, Sekjen Golkar kubu Aburizal Bakrie, Idrus Marham menilai aspirasi AMPG ini sejalan dengan kesepakatan kedua kubu sebelumnya melalui tim mediasi, yang menyepakati akan menghormati proses hukum, dimana pihak yang menjadi pemenang harus merangkul yang kalah.
Dalam hal ini, ujar Idrus, MA melalui putusannya telah meminta Menkumham membatalkan surat keputusannya atas pengesahan kepengurusan Golkar di bawah Agung Laksono.
"Sikap dan pandangan AMPG akan kami sampaikan kepada Ketua Umum Aburizal Bakrie, dan tentunya pak Agung Laksono. Dalam rangka menjaga keutuhan Partai Golkar, kami akan menindaklanjuti aspirasi ini," kata Idrus.
Namun demikian, pihak Agung Laksono menyatakan tetap akan menempuh jalur hukum dan politik dalam menyelesaikan partai Golkar.
Sekjen Golkar kubu Agung Laksono, Zainuddin Amali menyatakan pihaknya menghormati putusan MA, namun tetap akan mengajukan kasasi atas putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta yang sebelumnya memenangkan kubu Aburizal.
Di sisi lain pihaknya mendorong adanya komunikasi politik antara Aburizal Bakrie dengan Agung Laksono, untuk membicarakan persatuan Partai Golkar.
"Komunikasi politik penting. Pak Aburizal dan pak Agung bisa bertemu, tentu tidak sekali dua kali, namun beberapa kali, yang tujuannya agar perselisihan berakhir," ujar Amali.
© Copyright 2024, All Rights Reserved