Partai Bulan Bintang (PBB) menyayangkan pernyataan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok) yang menyebut PBB sebagai partai yang ingin mengubah Pancasila. Pernyataan itu dinilai sebagai sebuah komentar sadis dari seorang kepala daerah. PBB juga siap untuk melaporkan Ahok pada pihak kepolisian.
“Kalau ksatria, Ahok pasti minta maaf, tapi kalau tidak ya ngeles sana, ngeles sini,” ujar Ketua Harian PBB, Djamaluddin Karim dalam jumpa pers di Kantor DPP PBB, Jakarta, Rabu (06/04).
Jamaluddin menegaskan, pernyataan Ahok merupakan tuduhan besar bagi partainya. Ahok dinilai sebagai pemimpin yang tidak mengerti sejarah. Sebab, kalau mengetahui sejarah, tidak mungkin seorang pemimpin mengeluarkan pernyataan fitnah soal konstitusi negara.
PBB, kata Djamaluddin, menganggap perlu melakukan klarifikasi terkait pernyataan Ahok agar masyarakat tak termakan fitnah. Apalagi secara eksplisit Ahok menyebut PBB dan Masyumi. Jadi PBB perlu melakukan klarifikasi terkait tuduhan itu. “Klarifikasi ini agar tidak terjadi gejolak di tataran kader PBB,” tegas dia.
Lebih jauh Djamaluddin mengatakan, pihaknya sudah menyerahkan perkara tersebut kepada tim kuasa hukum partai. Tim advokat PBB sedang mempelajari untuk mengajukan gugatan terhadap Ahok terkait pernyataan yang dinilai menyakiti kader PBB.
“Baru kita persiapkan langkah-langkah untuk bisa diadukan ke polisi soal pernyataan Ahok itu,” tutur Djamaluddin.
Menurutnya, pernyataan Ahok sudah bisa diadukan ke pihak berwajib atas dugaan penghinaan dan menyebarkan berita bohong. “Kita lihat dalam satu sampai dua minggu ini apakah akan diadukan ke Mabes Polri atau tidak,” ujar dia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved