Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan membangun pembangkit listrik bertenaga sampah di Sunter, Jakarta Utara. Proyek itu akan dibangun PT Jakarta Propertindo (BUMD DKI Jakarta) bekerja sama dengan perusahaan listrik milik pemerintah Finlandia, Fortum Power and Heat Oy, dengan skema build, operate, and transfer (BOT).
“Fortum telah memilih Jakarta sebagai kota pertama di Asia untuk memulai bisnis waste to energy, bisnis yang akan mengonversi sampah menjadi berkah, sampah yang selama ini merepotkan kita menjadi solusi energi dengan membangun pembangkit listrik tenaga sampah," terang Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (14/12).
Dikatakan Sandi, pembangkit listrik tenaga sampah itu akan mengolah 2.000 hingga 2.200 ton sampah dalam sehari.
Ditambahkan Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Satya Heragandhi, sampah-sampah tersebut akan diubah menjadi 35 megawatt listrik yang akan bermanfaat untuk warga Jakarta, khususnya kawasan Sunter.
“Intinya thermal technology di mana sampah dibakar pada suhu sekitar 1.200-1.600 derajat dengan kualitas sampah distudi bersama-sama. Itu bisa menghasilkan energi tambahan 35 megawatt," kata Satya.
Ia menjelaskan, kerjasama dengan Fortum akan dilakukan selama 25-30 tahun untuk pembangunan dan pelaksanaan proyek. Nilai investasi proyek tersebut mencapai US$250 juta.
Setelah kerja sama berakhir, pembangkit listrik tenaga sampah itu akan menjadi milik Pemprov DKI Jakarta. “Kami diberi target lebih ketat lagi oleh Pak Sandi bahwa dalam jangka waktu 2 tahun ini bisa beroperasi dan terbangun dengan baik," tandas Satya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved