Duta Besar Tiongkok untuk PBB, Fu Cong, mengeluhkan keputusan pemerintah Amerika Serikat yang akan akan membatasi investasi dalam bidang kecerdasan buatan dan sektor teknologi China.
Berbicara kepada wartawan, Fu mengatakan penargetan AS terhadap investasi tertentu dalam kecerdasan buatan di Tiongkok tidak membantu perkembangan teknologi AI dan akan memecah belah dalam hal tata kelola global.
"Kami dengan tegas menentang sanksi ini," kata Fu Cong kepada wartawan seperti dikutip dari Reuters, Kamis (4/7/2024).
Fu Cong menyampaikan keberatannya setelah Majelis Umum PBB yang beranggotakan 193 orang mengadopsi secara konsensus resolusi rancangan Tiongkok yang ditujukan untuk meningkatkan kerja sama internasional dalam pengembangan kapasitas AI,
Fu mengatakan tindakan AS tidak mendorong terciptanya lingkungan bisnis yang inklusif dan ia mendesak Washington untuk membatalkan keputusannya.
"Kami tidak percaya bahwa posisi atau keputusan pemerintah AS akan membantu perkembangan teknologi AI yang sehat, dan akan - sebagai akibatnya - memecah belah dunia dalam hal standar dan aturan yang mengatur AI," ungkapnya..
Resolusi PBB menyerukan kepada masyarakat internasional untuk menyediakan dan mempromosikan lingkungan bisnis yang adil, terbuka, inklusif, dan tidak diskriminatif di seluruh siklus hidup sistem kecerdasan buatan yang aman, terjamin, dan dapat dipercaya.
Agustus tahun lalu Departemen Keuangan AS menerbitkan aturan yang diusulkan setelah Presiden AS Joe Biden menandatangani perintah eksekutif sebagai bagian dari dorongan yang lebih luas untuk mencegah pengetahuan AS membantu China mengembangkan teknologi canggih dan mendominasi pasar global. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved