Pengguna WhatsApp Tembus 3 Miliar, Indonesia Urutan Ketiga

CEO Meta, Mark Zuckerberg, dalam rapat kuartal pertama perusahaan, Rabu (30/4/2025), mengungkapkan, pengguna aplikasi pesan WhatsApp (WA) mencapai 3 miliar orang.
Ada pun, WhatsApp yang didirikan pada 2009 diakuisisi oleh Facebook senilai US$19 miliar pada 2014.
WhatsApp tetap memberikan layanannya secara gratis sejak dirilis dan tidak menayangkan iklan apa pun.
Aplikasi ini mencatat 2 miliar pengguna aktif bulanan (MAU) pada 2020.
Pencapaian terbaru yang diungkap Zuckerberg ini menjadikan WhatsApp jadi salah satu aplikasi yang berhasil melampaui angka 3 miliar pengguna selain Facebook.
Berdasarkan data dari World Population Review, Indonesia termasuk negara pengguna WhatsApp terbanyak di dunia. Saat ini Indonesia berada pada posisi ketiga dengan 112 juta pengguna.
Posisi pertama ditempati India dengan 853,8 juta pengguna; posisi kedua ada Brasil dengan 148 juta pengguna; posisi ketiga Indonesia dengan 112 juta pengguna, posisi keempat adalah Amerika Serikat (AS) dengan 98 juta pengguna; dan posisi lima ada negara tetangga, Filipina, dengan 88 juta pengguna.
Jumlah pengguna yang sangat besar ini menjadikan WhatsApp sebagai bisnis utama bagi perusahaan induknya yakni Meta. Saat ini perusahaan Meta sedang bertaruh pada strategi AI-nya.
Meta menyatakan, aplikasi ini merupakan salah satu platform distribusi terbesarnya untuk layanan AI.
"Kami melihat orang-orang menggunakan Meta AI dari beberapa titik masuk yang berbeda. WhatsApp terus menunjukkan penggunaan Meta AI tertinggi di seluruh keluarga aplikasi kami," kata CFO Meta, Susan Li, dikutip dari Tech Crunch, Sabtu (3/5/2025).
Menurut Susan, sebagian besar pengguna WhatsApp berinteraksi dengan Meta AI dalam obrolan personal.
Sedangkan, CEO Meta, Zuckerberg mengatakan, meskipun WhatsApp menyediakan akses mudah ke fitur-fitur AI, namun Meta harus mengambil pendekatan yang berbeda untuk memacu adopsi produk AI-nya di pasar seperti Amerika Serikat.
"Hal ini dikarenakan sebagian besar pengguna di AS masih lebih memilih menggunakan aplikasi perpesanan bawaan ponsel mereka untuk mengirim pesan satu sama lain," kata Zuckerberg.
Meta baru-baru ini juga meluncurkan aplikasi Meta AI untuk meningkatkan penetrasi AI mereka.
"Kami berharap dapat menjadi pemimpin seiring berjalannya waktu (di pasar platform pesan AS), tetapi kami berada di posisi yang berbeda di sana dibandingkan dengan posisi kami di sebagian besar negara lain di WhatsApp. Jadi saya pikir aplikasi Meta AI yang berdiri sendiri akan menjadi sangat penting di Amerika Serikat untuk mulai memimpin," kata Zuckerberg.
Meta menyatakan bahwa platform WhatsApp Business terus berkembang dan menyumbang sebagian besar pendapatan sebesar US$510 juta yang dihasilkan oleh rangkaian aplikasinya.
Selain itu, Meta juga telah menguji alat AI untuk WhatsApp Business. Meta tengah membangun antarmuka serta dasbor manajemen agen AI baru yang memungkinkan bisnis melatih Meta AI pada informasi mereka.
Informasi tersebut dapat mencakup situs web bisnis, profil WhatsApp, atau halaman Instagram dan Facebook mereka.
Meta juga sedang menguji coba agar bisnis dapat mengaktifkan chatbot Meta AI dalam obrolan dengan pelanggan. []
© Copyright 2025, All Rights Reserved