Para praktisi dan pengusaha tidak perlu selalu mengikuti strategi ekonomi asing. Pasalnya, Indonesia memiliki kekhasan ekonomi sendiri. Pelajaran dari krisis yang telah berlalu, ekonomi domestik Indonesia tidak terpengaruh dengan krisis global. Itulah alasan kita perlu selalu mengikuti strategi ekonomi negara lain, khususnya mereka yang fokus pada ekspor.
Pesan itu disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat memberikan sambutan di Rapimnas Kadin di Hotel Shangri-La Jakarta, Selasa (02/10). “Pelajaran dari krisis yang telah berlalu, ekonomi domestik kita tidak terpengaruh dengan krisis global sehingga tidak perlu mengikuti strategi ekonomi negara lain. Khususnya mereka fokus pada ekspor. Padahal, sektor domestik kita begitu memerlukan,” ujar Presiden
Kata Kepala Negara, Indonesia tidak perlu terus-terusan menggenjot ekspor, sementara kebutuhan domestik juga besar. Dengan kebutuhan domestik yang besar, maka peluang bisnis untuk menggarap pasar domestik tersebut juga besar.
Fokus pada pasar domestik ini, sambung SBY, diharapkan dapat meningkatkan taraf perekonomian dalam negeri. Apalagi, pertumbuhan perekonomian Indonesia juga ditopang oleh konsumsi domestik yang besar.
“Dalam 5-10 tahun ke depan, kalau kita bisa melakukan fokus bisnis dan memperbesar konsumsi domestik, maka kita tidak perlu takut ancaman krisis global. Ekonomi Indonesia tetap bisa tumbuh karena konsumsi domestik yang begitu besar,” jelas dia.
Pada kesempatan itu, Presiden juga mengingatkan agar pengusaha tidak gentar terhadap penerapan pasar bebas pada 2015 mendatang. “Kita tidak perlu takut untuk hadapi era pasar bebas 2015 mendatang. Konsumsi domestik kita juga besar. Kita juga bisa harus bersaing dengan pengusaha asing,” tandas dia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved