Pergerakan tanah di di Desa Nagrak Jaya dan Cimenteng, Kecamatan Curug Kembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat semakin membahayakan. Sekitar 282 Kepala Keluarga (KK) di dua desa itu terpaksa diungsikan karena rumah mereka retak-retak dan dikhawatirkan roboh.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, mengatakan, sejak pergerakan tanah terjadi, Selasa (19/07) hingga hari ini, Minggu (24/07), tercatat 100 lebih rumah warga yang mengalami kerusakan berat. Para penghuninya sudah diungsikan ke lokasi yang lebih aman, sebagian lagi ditampung di tenda-tenda darurat yang disiapkan pemerintah.
"Tiap hari rumah warga terbelah karena retakan tanah, awalnya statusnya hanya rusak sedang namun kini berubah rusak berat setelah tanah di lokasi tersebut tiba-tiba terbelah. Saat ini kami masih melakukan evakuasi warga yang awalnya memilih bertahan di tempat terjadinya bencana," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Sukabumi, Usman Susilo kepada pers, Minggu.
Bantuan logistik dan obat-obatan, dan dapur-dapur darurat untuk suplai makan dan minum warga telah didirikan. "Kita dibantu Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sukabumi, dan tenaga sukarelawan. Untuk saat ini penanganan masih difokuskan kepada evakuasi," terang dia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved