Perdana Menteri Tony Abbott menyatakan, dirinya tidak bermaksud mengancam Indonesia ketika mengatakan harapannya agar pihak Indonesia mendengar permohonan pembatalan eksekusi.
"Pernyataan itu hanya ingin mengingatkan fakta, betapa dalamnya hubungan pesahabatan antara Australia dan Indonesia, dan saya menginginkan agar hubungan itu semakin kuat dalam minggu dan bulan-bulan mendatang," kata Abbott kepada media setempat, Kamis (19/02).
Abbott mengatakan pernyataannya pada Rabu (18/02) lalu, yang mengaitkan bantuan Australia saat terjadi tsunami di Indonesia dengan permohonan pembatalan eksekusi terpidana mati Bali Nine, hanya merupakan "peringatan" dan bukan suatu "ancaman".
Menurut Abbott, dengan pernyataannya itu, dia maksudkan untuk menggarisbawahi "betapa dalamnya hubungan persahabatan antara Australia dan Indonesia".
Sebelumnya, PM Abbott menyatakan, ketika Indonesia dilanda tsunami, Australia memberi bantuan senilai US$1 miliar. Australia juga menerjunkan tentara dalam jumlah besar sebagai bantuan kemanusiaan.
PM Abbott menambahkan, pihaknya hanya fokus pada apa yang bisa dia lakukan guna memastikan eksekusi mati 2 warga Australia tidak jadi dilaksanakan.
Dalam sebuah wawancara radio di Melbourne, Kamis, PM Abbott melunakkan pernyataannya. "Indonesia tolong dengarkan, melaksanakan eksekusi ini sama sekali tidak sejalan dengan nilai-nilai terbaik bangsa Anda," kata Abbott.
Menurut Abbot, Indonesia adalah sahabat yang baik bagi Australia. Sahabat itu saling menjaga satu sama lain dan bukan saling mengeksekusi warganya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved