Polda Jawa Tengah mengusut kemungkinan adanya jaringan yang melibatkan Nur Rohman dalam aksi bom bunuh diri di Mapolresta Solo, Selasa (05/07).Polisi sudah mengantongi informasi terkait pemilik sepeda motor Yamaha Mio AD 6136 HM yang digunakan Nur saat meledakkan bom.
“Sepeda motor tersebut tercatat milik salah satu warga Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah,” kata Kapolda Jawa Tengah Inspekstur Jenderal Condro Kirono, Rabu (06/07).
Condro mengatakan, kendaraan itu digadaikan kepada seseorang berinisial GT, warga Banjarsari, Solo. GT menghilang setelah peristiwa bom bunuh diri tersebut.
"Saat ini polisi mengembangkan penyelidikan terkait jaringan pelaku. Hasil penyelidikan tersebut digunakan untuk memburu jaringan pelaku lainnya," kata Condro.
Sebelumnya, dalam jumpa pers di Mapolresta Solo, Selasa (05/07),Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, Nur pernah melarikan diri dari penggrebekan pada akhir 2015 dan dinyatakan sebagai buron.
Nur masuk dalam jaringan Abu Musaf di Bekasi, yang berafiliasi dengan Bahrun Naim yang merupakan otak bom Sarinah di Jakarta. Bahrun Naim dikaitkan dengan kepanjangan tangan ISIS, kelompok teroris di Suriah.
© Copyright 2024, All Rights Reserved