Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah melempar bola panas. Ia menyindir rekam jejak Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), saat Megawati Soekarnoputri menjadi Presiden. Fahri mempersilahkan PDIP untuk mengklarifikasi kritikannya itu.
Melalui akun Twitter-nya, @Fahrihamzah, anggota Komisi III DPR ini memposting 7 buah tweet tentang PDIP dan diberi hastag #MelawanLupa.
Fahri menulis, “1. Dulu kau jual satelit negara kami ke Singapura melalui jualan Indosat dengan murah.#MelawanLupa.”
“2. Dulu kau jual aset-aset kami yang dikelola BPPN dengan murah (hanya 30 persen nilainya) ke asing.#MelawanLupa.”
“3. Dulu kau jual kapal tanker VLCC milik Pertamina lalu Pertamina kau paksa sewa kapal VLCC dengan mahal. #MelawanLupa.”
“4. Dulu kau jual gas Tangguh dengan murah (banting harga) ke China (hanya $3 per mmbtu). #MelawanLupa.”
Fahri juga menyindir kampanye PDIP soal nasionalisme. “5. Sekarang, kau ngomong lagi soal nasionalisme, setelah kader-kader kau banyak yang korup.#MelawanLupa.”
Fahri juga menyindir siasat politik PDIP yang memanfaatkan popularitas Jokowi untuk mendongkrak suara. 6. Dan sekarang, untuk mengkatrol suaramu yang terpuruk, kini kau umpankan si "Kotak2". #MelawanLupa.
“7. Semoga saja, rakyat kini tak lagi terbuai oleh janji-janji manis-mu...#MelawanLupa,” tulis Fahri diakhir tweetnya.
Kepada pers, Fahri mengaku, tweetnya itu hanya mengutip tulisan teman yang berlatar belakang ekonom yang bernama Sunarsip. Fahri menyebut, perkataan Sunarsip tersebut berasal dari status Facebook. “Saya hanya mengutip tulisan teman dan memang data itu benar semua," ujar dia kepada pers, Minggu (23/03).
Fahri bahkan menantang PDIP termasuk Capresnya Joko Widodo untuk menjawab kicauannya itu itu. Ia khawatir jika PDIP atau Jokowi tak memberikan klarifikasi, kebijakan serupa pada era kepemimpinan yang baru akan terulang. “Sebab, kalau memang itu benar, berarti akan terulang, kecuali diakui (kebijakan) itu salah," ujarnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved