Polri berencana untuk menempatkan atase kepolisian di Turki. Keberadaan atase tersebut untuk memantau warga negara Indonesia di Timur Tengah yang bergabung dengan kelompok teroris, seperti ISIS.
"Kita tahu banyak warga negara kita yang bergabung dengan ISIS, baik di Suriah maupun Irak. Saya kira perlu pemantauan ekstra ketat," kata Kepala Biro Misi Internasional Divisi Hubungan Internasional Polri Brigjen Pol Johanis Asadoma dalam jumpa pers di Bali Nusa Dua Convention Center, Selasa (08/11) malam.
Ia mengatakan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dan Wakil Kapolri Komjen Pol Syafruddin melakukan sejumlah pertemuan bilateral selama sidang umum Interpol berlangsung di Bali. Turki menjadi salah satu negara yang diajak untuk melakukan pertemuan.
Selama ini, Indonesia menjalin hubungan bilateral dengan Turki, khususnya dalam penanggulangan terorisme. Sejumlah warga negara Indonesia mulai banyak bergabung dengan kelompok radikal itu sejak beberapa tahun terakhir.
Bahkan, beberapa pimpinan ISIS ada yang berasal dari Indonesia, seperti Salim Mubarak At Tamimi alias Abu Jandal dan Bahrun Naim. "Untuk itu kerja sama ditingkatkan dan dibutuhkan atase kepolisian yang ditugaskan di Turki," ujar Johanis.
Dengan menempatkan atase kepolisian di Turki, maka WNI yang bergabung dengan Indonesia bisa lebih cepat dideteksi. Setelah itu, mereka juga bisa ditangani langsung oleh atase tersebut.
"Ini kerja sama yang akan kami bangun ke depan dengan berbagai negara sahabat yang melakukan bilateral meeting dengan Polri," kata Johanis.
© Copyright 2024, All Rights Reserved