Pasca militer Israel menyerang markas pasukan penjaga perdamaian Lebanon (UNIFIL), Kamis (10/10/2024) lalu, eskalasi di Timur Tengah kian meningkat.
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu membuat konflik di Timur Tengah semakin runyam.
Israel juga menyerang tenda-tenda pengungsi di Rumah Sakit Al-Aqsa di Gaza hingga menewaskan tiga orang dan melukai 40 orang lainnya pekan ini.
Kelakuan Netanyahu ini membuat pemimpin negara-negara Barat semakin muak.
Empat pemimpin negara Barat yang kini makin muak dengan kelakuan Netanyahu yaitu Emmanuel Macron, Joe Biden, Pedro Sanchez, dan Olaf Scholz.
Pemimpin negara Barat yang paling muak dengan Benjamin Netanyahu adalah Presiden Prancis, Emmanuel Macron.
Macron memberikan sindiran tajam kepada Netanyahu atas aksi Israel yang bebal belakangan ini. Netanyahu mestinya tak boleh lupa daratan. Sebab negaranya ada karena keputusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Tuan Netanyahu tidak boleh lupa bahwa negaranya didirikan berdasarkan keputusan PBB," kata seorang sumber AFP yang menirukan ucapan Macron dalam rapat tertutup bersama kabinet di Istana Elysee.
Macron merujuk pada resolusi yang disahkan Majelis Umum PBB pada November 1947 mengenai pembagian Palestina menjadi negara Yahudi dan negara Arab. Menurutnya, karena resolusi itu, Israel ada sebagai negara.
Netanyahu tak semestinya membangkang terhadap desakan PBB selaku pihak yang 'melahirkan' negara tersebut. "Ini bukan saatnya untuk mengabaikan keputusan PBB," kata Macron.
Selain Macron, Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, juga mulai muak dengan kelakuan Netanyahu.
Menurut Biden, PM Israel itu tidak mau mematuhi resolusi gencatan senjata di Gaza dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Selain itu, Biden juga mulai muak lantaran Netanyahu tidak mau meredam serangannya kepada Lebanon dan Iran.
Saking muaknya, beberapa waktu lalu, presiden berusia 81 tahun itu sempat menyebut Netanyahu sebagai "pembohong keparat".
"Keparat itu, Bibi Netanyahu. Dia (adalah) orang jahat. Dia orang yang jahat!," kata Biden dikutip CNN.
Kemudian, Perdana Menteri (PM) Spanyol, Pedro Sanchez, juga termasuk pemimpin yang semakin muak dengan tingkah laku Netanyahu dan Israel.
Dilansir Anadolu Agency, Sanchez mendesak dunia untuk segera melakukan embargo senjata ke Tel Aviv.
"Masyarakat internasional harus segera menangguhkan pengiriman senjata ke Israel seperti yang telah dilakukan Spanyol. Alasannya sangat sederhana dan kuat: tanpa senjata, tidak ada perang," kata Sanchez dalam forum World In Progress Barcelona.
Sanchez juga mendesak negara-negara Timur Tengah cepat bertindak untuk meredam keganasan Israel di Gaza. Sebab Netanyahu dinilai berupaya menggagalkan solusi dua negara untuk meredam konflik di Palestina.
"Peta jalan pemerintahan Netanyahu adalah menghancurkan alternatif dan solusi politik kedua negara," kata Sanchez.
Begitu juga, Kanselir Jerman, Olaf Scholz, mengaku geram dengan Israel. Sama seperti Spanyol, Scholz juga menolak untuk melakukan ekspor senjata kepada Israel.
Keputusan ini juga didukung oleh wakilnya, Robert Habeck dan Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock.
"Pengiriman senjata ke Israel adalah tentang kepatuhan terhadap aturan hukum humaniter internasional. Alasan meminta komitmen tersebut adalah bahwa pengadilan administratif Jerman dapat menghentikannya.
"Bahaya ini tidak dapat dibenarkan dan harus ditangani," kata seorang sumber yang mengetahui perbincangan Scholz dengan jajarannya terkait keputusan penahanan ekspor senjata ke Israel. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved