Teka-teki pergantian Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) terjawab sudah. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memastikan tidak akan mengganti Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto hingga akhir tahun 2005.
Hal tersebut diungkap oleh Menteri Sekretaris Negara Yusril Ihza Mahendra di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (12/9) ketika menyampaikan surat jawaban Presiden untuk Ketua DPR Agung Laksono. Yusril yang menyampaikan hal itu seusai menghadiri rapat kabinet yang dipimpin Presiden dari Missouri.
Seperti sudah diketahui, DPR pada 5 September 2005 secara resmi mengirimkan surat kepada Presiden untuk mengingatkan soal pergantian Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto.
Isi jawaban surat Presiden SBY kepada Ketua DPR Agung Laksono antara lain berisi: "Bahwa dalam waktu dekat ini kami belum akan melakukan pergantian Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto karena masih diperlukan tenaga dan pikirannya untuk menyelesaikan konflik di Aceh secara menyeluruh, adil, damai, dan bermartabat," ungkap Yusril.
Presiden memutuskan pergantian Panglima TNI menunggu proses penyerahan dan pemusnahan seluruh persenjataan milik Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang dimulai 15 September hingga 31 Desember 2005. Jadi, kata Yusril, hingga 31 Desember 2005 mendatang, tidak akan ada pergantian Panglima TNI.
Dengan ini maka peluang mantan KSAD Jenderal Ryamizad Ryacudu makan mengecil. Sebaliknya peluang KSAD Jenderal Djoko Santoso makin terbuka. Sepertinya secara tak langsung Presiden SBY memberi peluang kepada Djoko Santoso untuk konsolidasi terlebih dahulu di tubuh TNI Angkatan Darat.
© Copyright 2024, All Rights Reserved