Presiden Susilo Bambang Yudhyono meminta negara-negara anggota Interpol agar memperbaiki taktik dan metode dalam memerangi terorisme, karena kegiatan teror telah bersifat internasional, regional, serta nasional. Untuk itu semua negara perlu menjalin kerjasama lebih erat, terutama dalam jangka panjang untuk mengatasi ancaman teror tersebut.
Hal itu disampikann SBY ketika membuka Konferensi Regional Polisi Internasional (Interpol) tingkat Asia. Acara ini dihadiri semua negara Asia serta beberpa negara lain seperti Kuwait, serta Rusia.
Presiden memberi contoh Indonesia saja selama beberapa tahun terakhir ini sudah beberapa kali menghadapi serangan teror, seperti dua kali di Bali, di Hotel JW Marriott serta di depan Kedutaan Besar Australia.
SBY yang didampingi Kapolri, Jenderal Polisi Sutanto mengatakan untuk menghadapi kasus korupsi yang terjadi di banyak negara, maka polisi juga harus memperluas kerjasama mereka. “Yang menjadi persoalan adalah bagaimana memperkokoh kerjasama untuk mengatasi korupsi dan penanggulangan penyalahgunaan narkoba,” katanya .
Selain itu, Yudhoyono mengemukakan pula para pejabat kepolisian harus bekerjasama memerangi kejahatan lintas negara, seperti pembalakan hutan secara liar, penangkapan ikan secara liar, serta kejahatan "cyber" (dunia maya).
Konferensi regional yang berlangsung tiga hari tersebut diikuti oleh polisi dari 35 negara. Tujuan pertemuan itu untuk meningkatkan kerjasama memberantas penyalahgunaan narkotika, korupsi serta terorisme.
© Copyright 2024, All Rights Reserved