Presiden Joko Widodo mengutuk keras serangan bom bunuh di Lahore, Pakistan, pada Minggu (27/03) yang menewaskan setidaknya 69 orang. Atas nama pemerintah, Jokowi menyampaikan simpati dan duka cita mendalam trehdap para korban dan keluarga korban.
"Indonesia mengutuk keras serangan bom di Lahore. Teror atas nama apapun tidak dibenarkan. Dukacita mendalam untuk korban, rakyat Pakistan," tulis Jokowi melalui akun Twitter resminya, @jokowi, pada Senin (28/03).
Berselang beberapa menit, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri juga mengecam keras pengeboman di Lahore. “Indonesia mengecam keras tindak teror di Lahore, Pakistan pukul 20.00 waktu setempat. Menlu RI atas nama Pemerintah dan rakyat Indonesia menyampaikan simpati dan duka yang mendalam pada korban dan keluarga korban," kata Kementerian Luar Negeri melalui akun Twitter @Portal_Kemlu_RI.
Bom bunuh diri tersebut terjadi di arena parkir taman hiburan Gulshan-e-Iqbal Park, Lahore, pada Minggu malam. Saat itu, taman itu dipenuhi pengunjung yang kebanyakan wanita dan anak-anak yang tengah merayakan libur Paskah.
"Total korban meninggal sudah meningkat hingga 69. Operasi penyelamatan terus dilakukan," ujar seorang petugas penyelamat dari pemerintah Punjab kepada Express News.
Salah satu faksi Taliban, Jamaat-ul-Ahrar, mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom ini dan mengatakan bahwa target mereka adalah umat Kristen.
“Targetnya adalah orang Kristen. Kami ingin mengirimkan pesan ini kepada Perdana Menteri Nawaz Sharif bahwa kami sudah memasuki Lahore. Dia dapat melakukan apa yang ia inginkan, tapi dia tidak akan bisa menghentikan kami. Pengebom bunuh diri kami akan terus melakukan serangan semacam ini," sebut juru bicara faksi tersebut, Ehsanullah Ehsan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved