Presiden Megawati memperlihatkan sikap tegas melawan teroris dan mengutuk aksi peledakan bom di hotel JW Marriott, Jakarta, beberapa waktu lalu. Hal tersebut dikemukakan pada salah satu bagian Pidato Kenegaraan Presiden di hadapan Sidang Paripurna I Dewan Perwakilan Rakyat yang berlangsung di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (15/8). Megawati menyebut aksi teror ini sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan.
"Seperti terhadap teror-teror yang terdahulu, kita sangat mengutuk tindakan yang biadab itu. Apapun alasannya, siapapun pelakunya, tindakan tersebut tetap saja merupakan tindak kejahatan terhadap kemanusiaan," ungkap Presiden.
Menurut Presiden, peledakan bom tanggal 5 Agustus silam tersebut menjadi rentetan duka bagi bangsa Indonesia, setelah sepuluh bulan sebelumnya kasus serupa terjadi di Kuta, Bali.
"Sekarang, belum lagi kering air mata keluarga para korban teror bom di Kuta, Bali, tanggal 5 Agustus kita kembali digoncangkan oleh teror bom di Jakarta," kata Presiden lagi.
"Melalui kesempatan ini, atas nama Pemerintah dan Rakyat Indonesia, saya menyampaikan rasa duka yang mendalam kepada keluarga para korban teror tersebut. Kita akan terus melawan terorisme, dan tidak akan pernah menyerah," sambungnya.
Dalam pandangan Megawati, merupakan hal yang jamak jika para teroris selalu mengintip kelengahan di tengah segala upaya melawan terorisme. Disebutkannya, rangkaian upaya telah dilakukan pemerintah mulai dari kerangka kerjasama bilateral maupun multilateral. Pembentukan unit kerja yang khusus mengkoordinasi pemberantasan terorisme, hingga upaya deteksi dini di samping upaya pencegahan aksi terorisme lainnya.
"Adalah jamak, bahwa pada saat yang sama, para teroris selalu mengintip kelengahan kita, karenanya kewaspadaan kita memang tidak boleh kendor sedikit pun. Sekecil apapun, aksi teror ini harus dicegah, ditangkal, dan ditaklukkan. Teror adalah musuh bersama kita, musuh bersama umat manusia dan kemanusiaan," tandas Presiden.
Presiden lantas menyerukan kepada seluruh lapisan masyarakat agar tetap bersatu padu dan bersama-sama melawan terorisme, tanpa perlu saling menyalahkan atau saling mengurangi kepercayaan. "Karena hal itu hanya akan memperlemah sinergi kita dalam menghadapi aksi-aksi teror," tegasnya.
Diakui Presiden, keterbatasan memang selalu mendatangkan kesulitan, namun hal itu juga tidak pernah dijadikan alasan pemerintah untuk menunda atau apalagi tidak melaksanakannya penumpasan terorisme.
"Kita memang harus bekerjasama dalam melawan terorisme ini. Bukan saja karena sifat dan cara kerja yang tertutup, tetapi juga karena keterbatasan kita dalam melawan perang tanpa bentuk yang kejam ini," demikian Presiden Megawati.
© Copyright 2024, All Rights Reserved