Menteri Sekretaris Negara Yusril Ihza Mahendra mengaku sudah mendapat tugas dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menyiapkan jawaban atas surat mantan Wakil Presiden Try Sutrisno dan para tokoh lain.
“Namun soal pengelolaan Blok Cepu dan PT Freeport Indonesia, rancangan jawaban masih harus menunggu Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro yang masih di luar negeri," ujar Yusril.
Seperti diberitakan, akibat ditundanya rencana pertemuan dengan Presiden Yudhoyono, para tokoh nasional yang dipimpin Try Sutrisno membatalkan permintaan pertemuan itu. Try lalu hanya mengirim surat tertulis kepada Presiden berisi masukan soal pembangunan, martabat, dan masa depan bangsa.
Ditanya adakah kemungkinan Presiden Yudhoyono menjadwalkan lagi pertemuan dengan Try dan kawan-kawan, Yusril mengatakan, “Belum tahu. Belum ada arahan dari Presiden.”
Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi yang ditanya hal yang sama tidak mau berkomentar panjang. ”Surat itu sudah disampaikan ke Presiden lewat Sekneg dan Presiden sudah memberi petunjuk. Jadi, tunggulah nanti,” ujarnya.
Sementara itu, mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Syafi’i Ma’arif kemarin mengharapkan Try Sutrisno dan kawan-kawan bisa bertemu Presiden Yudhoyono untuk meluruskan kesalahpahaman. ”Sebaiknya mereka bertemu secepatnya dan berdialog untuk menyelesaikan permasalahan bangsa yang kompleks saat ini. Pemerintah harus bersikap terbuka,” katanya.
Menurut Syafi’i, munculnya keinginan kelompok itu yang ingin menyampaikan masukan kepada Presiden merupakan tanda adanya ketidaknyamanan yang merata. “Kini Indonesia seperti negeri tak bertuan meskipun ada pemerintah, ada presiden. Ada sesuatu yang tidak beres yang berakar pada tidak adanya keberanian mengambil keputusan tegas, sementara kondisi negara sudah oleng," ujarnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved