Pemerintah Indonesia menyeru agar konflik di Libya diselesaikan secara damai dengan melibatkan seluruh rakyat Libya. Hal ini penting dilakukan supaya tidak ada lagi korban yang berjatuhan paska dikuasainya Ibukota Tripoli, Libya, oleh kubu oposisi Khadafy.
"Penyelesaian konflik harus dijalankan secara damai dengan melibatkan seluruh rakyat Libya," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di sela-sela kunjungan safari Ramadhan di Pusat Kesenjataan Infantri, Cipatat, Selasa (23/08).
Menurut Presiden, kondisi ibukota Tripoli Libya saat ini sudah dalam kondisi membahayakan bagi masyarakat setempat. Keadaan Tripoli masih serba belum pasti dan sulit ditentukan. Indonesia tetap mengikuti berbagai manuver yang dilakukan oleh militer di sana.
SBY mengatakan, guna mencegah terus menerus jatuhnya korban rakyat sipil, Pemerintah Indonesia menyeru supaya konflik ini bisa diselesaikan secara damai. "Indonesia menyeru supaya kondisi keamanan di Tripoli yang kritis ini tidak mendatangkan lebih bayak lagi korban pada penduduk sipil dan orang tidak berdosa."
Menurut SBY, manakala harus ada babak baru, maka sebaiknya nasib Libya ditentukan oleh negara itu sendiri. Yakni dengan melibatkan berbagai komponen yang berada di Libya. Sehingga pemerintahan transisi yang dibentuk tersebut benar-benar merupakan keinginan rakyat Libya.
Selain itu, ujar SBY, hal yang tidak kalah penting yaitu melakukan pemulihan keamanan dan penegakan hukum serta melindungi rakyat sipil. "Manakala konflik kekerasan itu berakhir, Indonesia sungguh berharap yang mesti dilakukan adalah memulihkan keamanan dan melindungi penduduk sipil."
© Copyright 2024, All Rights Reserved