Ada baik, ada buruk. Indonesia mencapai kemajuan dalam beberapa hal. Ekonomi Indonesia kini berada di peringkat 16 dunia. Namun, ada good news, ada pula bad news. Setidaknya ada 10 tantangan yang harus diwaspadai pemerintah ke depan, untuk membuat perekonomian tetap aman dan stabil.
Di depan para pejabat negara baik pusat dan daerah yang menjadi peserta rapat kerja tentang pelaksanaan program pembangunan tahun 2011 di Jakarta Convention Center, Senin (10/01)., Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memaparkan 10 ancaman tersebut. “Ada bad news yang ingin saya sampaikan.”
Pertama, ujar SBY, dunia saat ini tengah mengalami inflasi yang ditandai dengan kenaikan harga pangan dan energi. “Jangan main-main. Kalau masalah ini tidak bisa kita pecahkan, maka bisa berbahaya,” ujar Presiden. Kemiskinan dan pengangguran di Indonesia akan meningkat.
Tantangan kedua, sambung SBY, APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) yang harus dikelola secara pruden dan sustain, kini tengah menghadapi masalah. Tekanan terhadap APBN muncul karena subsidi yang besar. Selain itu, perbelanjaan modal juga dinilai belum optimal sehingga pertumbuhan belum mencapai titik optimal. Ke depan, subsidi harus tepat sasaran kepada yang berhak, yaitu yang berpenghasilan rendah.
Ketiga, penyerapan anggaran belum optimal yang menyebabkan stimulasi pertumbuhan ekonomi juga belum optimal. “Ini juga disebabkan masih kurangnya infrastruktur terutama listrik,” imbuh SBY.
Tantangan keempat, adalah masih adanya hambatan investasi terutama perizinan dan kepastian hukum. Atas hal ini, Presiden meminta DPR, DPRD, pengadilan negeri dan tinggi, Kepolisian, dan pihak terkait lainnya agar memberikan kepastian hukum untuk investasi.
Bad news ke lima, masih terdapat berbagai penyimpangan dan korupsi baik di pusat maupun di daerah, dan juga penyimpangan pajak. “Sektor perpajakan harus diberikan perhatian.” Pasalnya, jika pajak berkurang, penerimaan negara ikut berkurang. Ketika pengeluaran negara meningkat, sementara pendapatan berkurang, maka kondisi ini mendorong pemerintah untuk berhutang. “Padahal kita ingin mengurangi utang.”
Keenam, sejumlah praktik usaha pertambangan dan kehutanan yang merusak lingkungan masih terus terjadi. Banyak perusahaan di kedua sektor ini yang lalai menjaga lingkungan. “Saya minta Pemda untuk menindak tegas, dan saya akan mengunjungi daerah yang lingkungannya rusak,” tegas Presiden.
Tantangan ketujuh, masih adanya fenomena money politics yang nampaknya terus berkembang. "Ini lonceng kematian bagi demokrasi. Jika dibiarkan, ini akan mencederai demokrasi dan martabat bangsa," tegas SBY.
Kedelapan, masih adanya sejumlah pelayanan kepada rakyat yang belum bekerja dengan baik. Terutama di bidang kesehatan untuk penyandang cacat, lansia, dan orang miskin.
Kesembilan, perlindungan terhadap TKI masih banyak kelemahannya baik dari daerah, pusat, dan di luar negeri.
Sedangkan, tantangan terakhir, sejumlah daerah masih belum memiliki kesiagaan dan kesiapan mengatasi bencana alam. Padahal Indonesia rawan bencana gempa bumi, tsunami, gunung berapi, tanah longsor, banjir bandang, dan sebagainya. “Ini tantangan kita,” tegas SBY.
© Copyright 2024, All Rights Reserved