Mahasiswa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Makassar memblokade sebagian ruas jalan di depan markas mereka di Jalan Bontolempangan, Makassar, Sulsel, Selasa (08/11). Akibatnya pengguna jalan terganggu karena harus antre untuk melewati jalan tersebut.
Penanggung jawab aksi, Muhammad Fadly mengatakan, blokade jalan ini sebagai bentuk perlawanan HMI Makassar terhadap Polri yang melakukan penangkapan terhadap Sekretaris Jenderal PB HMI Ami Jaya pada Senin malam (07/11).
"Kami tidak terima Kepolisian melakukan penangkapan dengan langsung memasuki sekretariat HMI dengan tidak beretika. Padahal seharusnya ada koordinasi dulu, kan bisa komunikasi baik-baik," kata Fadly.
Fadly meminta Kapolri Jenderal Tito Karnavian minta maaf kepada organisasi HMI karena telah melakukan penyerangan simbol. "Kami menilai sikap Polda Metro Jaya telah melakukan penangkapan secara paksa di dalam Sekretariat PB HMI. Ini penyerangan simbol," kata Fadly.
Menurut Fadly, HMI akan terus melakukan aksi demonstrasi hingga Kapolri Jenderal Tito Karnavian minta maaf terkait penangkapan ini. "Kami menuntut Kapolri segera minta maaf kepada lembaga HMI," kata Fadly.
Fadly menyebut aksi ini tidak berkaitan dengan aksi 4 November. Menurut Fadly, jika memang ada anggota HMI yang terbukti melanggar hukum pada aksi yang diikuti ratusan ribu orang itu, tetap harus diproses sesuai hukum yang berlaku. "Tapi tentu dengan cara-cara yang beretika," ujar Fadly.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya menangkap lima anggota HMI pada Senin malam (07/11). Mereka ditangkap lantaran diduga menjadi perusuh saat aksi unjuk rasa Jumat, (04/11), di depan Istana Negara.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Awi Setiyono, mengatakan kelima anggota HMI ini ditangkap di tempat berbeda. Kelimanya adalah II, AJ, RM, RR, dan MRD. Masing-masing masih berstatus mahasiswa di universitas berbeda.
© Copyright 2024, All Rights Reserved