Pemerintah mengurungkan niat untuk membangun proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Presiden Joko Widodo menyarankan agar investor yang mau menggarap proyek ini menggantinya dengan kereta api berkecepatan medium.
Kabar pembatalan tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution kepada pers, Kamis (03/09) malam. Darmin menyebut, keputusan itu diambil setelah jajaran menteri dan tim penilai menyerahkan rekomendasi kepada Presiden Jokowi.
“Presiden bilang jangan kereta api cepat. Cukup kereta api dengan kecepatan menengah," ujar Darmin.
Darmin menjelaskan, kereta cepat Jakarta-Bandung dengan jarak 150 km, direncanakan memiliki 8 stasiun pemberhentian. Kecepatan kereta diproyeksikan 350 km per jam. Karena ada 8 pemberhentian, kecepatan kereta tidak mungkin bisa sampai 350 km per jam.
“Harus sudah mulai direm sebelum sampai di satu stasiun. Sehingga kecepatannya mungkin hanya 200 km/jam. Makanya, lebih baik kereta kecepatan menengah saja," ujar dia.
Darmin menyebu, selain masalah kecepatan, ada banyak hal yang belum diperinci oleh investor Jepang dan Tiongkok dalam proposal yang diajukan kepada pemerintah. Beberapa di antaranya mengenai standar pemeliharaan kereta, standar servis, hingga standar pelayanan. "Kedua investor dipersilakan membuat proposal baru dengan kerangka acuan yang dibuat menurut kebutuhan kita sendiri," ujar Darmin.
© Copyright 2024, All Rights Reserved