PT Pos Indonesia menargetkan pendapatan perusahaan (omzet) sebesar Rp80 triliun sampai dengan tahun 2021 mendatang. Target pendapatan ini terlampau jauh bila dibandingkan dengan target perseroan pada tahun lalu, yang dipatok sebesar Rp5,6 triliun.
Direktur Utama PT Pos Indonesia, Gilarsi Wahyu Setijono mengaku target ambisius tersebut bukan hal mudah untuk dicapai. Namun, dia optimistis target itu mampu dicapai dalam 5 tahun kedepan.
"Memang tidak realistis sama sekali tapi kalau bermimpi sah-sah saja," kata Gilarsi Wahyu Setijono kepada pers di kantornya, Jakarta, Rabu (11/05).
Menurut Gilarsi, untuk menggapai target tersebut maka perseroan akan kembali memfokuskan diri untuk mengembangkan infrastruktur. Terutama di sektor logistik. Peningkatan kapasitas gudang yang selama ini digunakan sebagai tempat penyimpanan pun akan dilakukan.
Gudang penyimpanan yang dimiliki badan usaha milik negara ini belum mencukupi keseluruhan dari kebutuhan masyarakat secara umum. Artinya, jika bisnis perseroan ingin terus berlanjut, maka pengembangan gudang penyimpanan pun menjadi prioritas.
"Sekarang gudang kami hanya 30.000 meter persegi. Untuk urus 250 juta market tidak akan memadai. Dalam tiga, atau empat tahun ke depan, kami butuh 50.000 meter persegi," kata Gilarsi.
Namun, Gilarsi mengakui dibutuhkan modal yang ekstra besar untuk menggarap peningkatan pengembangan gudang penyimpanan. Gilarsi memperkirakan, setidaknya diperlukan modal sebesar US$300 juta untuk mengoptimalisasi rencana tersebut.
Dari total kebutuhan itu, PT Pos Indonesia tidak mampu mendanai pembiayaan rencana itu. Namun, jika ada sinergi dengan perusahaan pelat merah lain, Gilarsi optimistis hal itu bisa diakselerasi.
"Kami usahakan, bagaimana bisa bertahan dan memanfaatkan sinergi. Misalnya dengan Garuda Indonesia, PT Pelindo, Angkasa Pura, atau Bulog," pungkas Gilarsi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved