Banjir lahar dingin menerjang Desa Kutambaru dan sekitar Kecamatan Tiganderket, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Senin kemarin sekitar pukul 15.45 WIB. Bencana banjir lahar itu memakan korban seorang bocah bernama Atifat Farihan Warda, 6 tahun tewas akibat terbawa arus lahar.
“Ada satu anak bernama Riska, 7 tahun, yang masih hilang akibat peristiwa itu dan empat orang lainnya terluka akibat terbawa arus lahar,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Rabu (11/05).
Menurut Sutopo, sebelumnya BNPB sudah mengingatkan soal ancaman ini nyata tersebut. Kini, ancaman lahar dingin di sekitar Gunung Sinabung semakin meningkat seiring dengan bertambahnya material piroklastik produk erupsi Gunung Sinabung sejak Agustus 2010 hingga sekarang.
“Diperkirakan ada 50 juta meter kubik material piroklastik di Gunung Sinabung yang siap menjadi lahar dingin saat hujan di puncak gunung,” ungkap Sutopo.
Sutopo menjelaskan, banjir lahar dingin tersebut tidak melalui jalur aliran sungai yang ada. Dasar sungai makin dangkal karena banyaknya material sisa erupsi Gunung Sinabung yang mengisi sungai.
Adanya sumbatan aliran sungai di jalur Lau Bekerah ke Mardinding bagian atas menyebabkan aliran lahar dingin melompat dan menerjang sejumlah rumah dan perladangan. Akibatnya tiga rumah rusak berat.
Kepala BNPB Willem Rampangilei, dalam kunjungan ke lokasi lahar dingin di Desa Kutambaru, kemarin, memerintahkan agar tim SAR gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, relawan dan masyarakat mencari korban hingga ketemu.
Menurut Willem, ancaman primer Gunung Sinabung dari erupsi berupa awan panas, lava pijar, lapili dan abu pekat masih tinggi. Begitu pula ancaman sekunder berupa banjir lahar dingin juga makin meningkat.
Willem mengingatkan, untuk antisipasi ke depan zona merah tidak boleh ada penghuni. Patroli dan penjagaan di pintu-pintu masuk perlu ditingkatkan.
Willem mengatakan, sosialisasi dan pemasangan papan peringatan perlu ditingkatkan dan normalisasi sungai harus segera dilakukan agar material lahar yang menyumbat saluran dapat berkurang.
Sesuai rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) kawasan di Desa Kutambaru Kecamatan Tiganderket merupakan zona merah di dalam radius 4 km dari puncak kawah Gunung Sinabung yang harus dikosongkan. Masyarakat diimbau untuk mentaati rekomendasi PVMBG. Status Gunung Sinabung masih Awas.
© Copyright 2024, All Rights Reserved