Dalam peringatan kemerdekaan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan 2 pidato kenegaraan di hadapan sidang tahunan MPR, dan sidang bersama DPR - DPD. Apa yang disampaikan Presiden dalam pidatonya tersebut, pada dasarnya adalah harapan rakyat yang harus diwujudkan elemen pemerintah dengan bekerja keras.
“Apa yang disampaikan Presiden itu adalah harapan rakyat. Agar harapan itu bisa terwujud, maka harus dilakukan kerja gotong-royong bersinergi dan bersatu-padu. Semua masalah yang ada di bangsa ini pun harus kita hadapi dengan optimis,” ujar Menteri Koordinator (Menko) bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani kepada politikindonesia.com, akhir pekan lalu.
Puan mengatakan, semua lembaga dan elemen masyarakat harus bersatu untuk menghadapi dan menyelesaikan masalah bangsa. Menurutnya, pidato Presiden itu sangat realistis dan menggambarkan kondisi bangsa Indonesia saat ini.
Sebagai bangsa yang besar, Indonesia memang harus percaya diri dan optimis untuk bisa menyelesaikan semua masalah yang menghadang. "Selama ini kita menganggap masalah perekonomian adalah paling utama. Padahal, ada masalah yang lebih besar, masalah yang mampu membahayakan kelangsungan hidup bangsa. Yakni, masalah nilai kesantunan dan tata krama seperti menipisnya budaya saling menghargai, mengeringnya kultur tenggang rasa, baik di masyarakat maupun institusi. Sehingga kita terjebak pada ego masing-masing. Hal ini pun bisa menghambat pembangunan bangsa," ujar politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini.
Kepada Elva Setyaningrum, cucu Presiden pertama RI, Soekarno ini memberikan tanggapan mengenai pidato Presiden Jokowi tersebut. Perempuan kelahiran Jakarta, 6 September 1973 ini juga mengajak jajaran kabinet kerja untuk bersatu dalam mewujudkan harapan rakyat tersebut.
Apa tanggapan Anda terhadap pidato yang disampaikan Presiden jelang peringatan kemerdekaan?
Apa yang disampaikan Presiden Jokowi dalam pidatonya adalah sebuah pesan kepada seluruh elemen masyarakat untuk bersatu padu menghadapi tantangan ke depan. Kita perlu bersatu padu dalam Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).
GNRM akan menyuburkan kembali nilai-nilai semangat juang, optimisme, kerja keras, kesantunan, tata krama dan memperkokoh karakter bangsa. Selain itu juga akan memperkuat tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Sudah menjadi tugas dan kewajiban bersama seluruh elemen bangsa untuk mengimplementasikan gerakan nasional tersebut guna mewujudkan Indonesia baru.
Apa nilai penting Gerakan Nasional Revolusi Mental itu?
Sangat penting untuk kemajuan bangsa ini. Istilah revolusi mental pertama kali dicetuskan Presiden Soekarno dalam pidato kenegaraan memperingati Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1957.
Semangat revolusi mental tersebut kemudian menjadi dasar bagi Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1964 untuk memperkenalkan gagasan Trisakti. Sebab, revolusi mental mengusung 3 nilai utama, yaitu integritas, etos kerja dan juga gotong royong.
Integritas dapat diartikan sebagai kesesuaian antara apa yang dikatakan dengan apa yang diperbuat. Sedangkan, etos kerja diartikan sebagai sikap berorientasi pada hasil yang terbaik. Sementara itu, gotong royong adalah sebagai sebuah keyakinan mengenai pentingnya melakukan kegiatan secara bersama-sama agar dapat berjalan efektif dan efisien.
Bagaimana anda menyikapi isi pidato presiden tersebut?
Isi dari pidato Presiden itu bukan hanya sekedar imbauan. Tapi, harus diimplementasikan, secara bersama oleh para menteri di Kabinet Kerja dan dilakukan dalam satu gerakan nasional.
Bukan hanya itu saja, negara pun harus dikelola bersama-sama. Sehingga Indonesia mampu menyelesaikan semua persoalan dengan jalan yang terbaik, apa pun itu faktor eksternalnya. Jadi ke depannya, kalau apa pun yang terjadi dan dilakukan bersama-sama bisa baik hasilnya.
Bagaimana mensinergikan lembaga negara dalam gerakan bersama tersebut?
Setiap lembaga negara harus bersatu dan menjalankan tugas serta fungsinya masing-masing dengan tidak mengedepankan ego masing-masing lembaga. Dengan demikian, kita mampu menyelesaikan masalah dengan kesepakatan musyawarah dan mufakat dengan azas gotong-royong. Jangan sampai, suatu masalah malah lebih menonjol hal-hal yang sensasional, yang membuat dinamika terjadi berlarut-larut. Masalah antar lembaga harus diselesaikan dengan menghindari ego sektoral sehingga dapat dicapai jalan keluar yang diterima semua pihak.
Apakah Anda sudah melakukan koordinasi antar lembaga, pasca reshuffle yang baru dilakukan?
Saya sudah berkoordinasi dengan tiga Menteri Koordinator baru dalam Kabinet Kerja. Semua Menko sepakat untuk selalu berkoordinasi agar program-program pemerintah bisa bersinergi dengan baik sesuai dengan tugas, pokok dan fungsinya masing-masing.
Salah satu fokus utama pemerintah saat ini adalah mengatasi masalah ekonomi sebagai upaya menangani dampak krisis ekonomi global. Bagaimana pemerintah menguatkan situasi ini dengan pengaruh global yang ada. Bagaimana agar rakyat tidak merasakan dampak dramatis atas tekanan ekonomi global ini. Pemerintah siap menghadapi tantangan ekonomi global ini agar rakyat tidak terkena imbasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved