Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengusulkan asumsi perubahan nilai tukar rupiah pada rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2014 yang tengah dibawah bersama pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat pada kisaran Rp11.600 - Rp11.800 per dollar Amerika Serikat.
Hal itu disampaikan Gubernur BI dalam pembahasan RAPBN-P bersama pemerintah dan DPR di Gedung DPR, Kamis (05/06). “Range ini yang kami jadikan dasar untuk susun APBN-P 2014,” ujar Agus.
Agus juga mengemukakan, BI akan terus menjaga neraca perdagangan yang saat ini masih mengalami tekanan. "Ada unsur neraca perdagangan Januari-April (2014) defisit, masih tertekan,” terangnya.
Namun, Gubernur BI itu memperkirakan pada Q3 (triwulan III-2014) neraca perdagangan Indonesia akan bisa lebih baik. “Walau transaksi dagang akan tetap defisit, tapi kita jaga," ungkapnya.
Sementara itu, Menteri Keuangan (Menkeu) M. Chatib Basri mengatakan, pasar finansial saat ini terus mengikuti setiap pembahasan yang dilakukan dan menunggu hasil dari pembahasan terkait penyusunan RAPBNP 2014 itu. "Kita akan berusaha maksimal," katanya.
Terkait penghematan untuk menekan defisit, Menkeu menjelaskan, pemerintah telah menyiapkan beberapa opsi untuk menekan pengeluaran. Opsi pertama adalah dengan menekan kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dari 48 juta kilo liter (kl) menjadi sekitar 46 juta kl.
Opsi tersebut, ujar Chatib, sudah dituangkan dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 1 Tahun 2013 tentang larangan penggunaan BBM bersubsidi di sektor tambang, industri, perkebunan serta kendaraan dinas pemerintah. "Kalau kita melakukan ini bisa hemat sekitar 2,85 volume juta kilo liter, tapi mesti dieksplor lagi," jelasnya.
Selain itu, lanjut Menkeu, ada pula opsi untuk menaikkan tarif listrik, dengan perkiraan anggaran yang dapat dihemat sekitar Rp8,51 triliun. Selain itu, penghematan sekitar Rp3,2 triliun juga berpotensi diperoleh dari tidak adanya putaran kedua pemilu Presiden.
Rapat kerja dengan DPR ini merupakan kali keempat pembahasan RAPBN-P 2014. Pemerintah dan DPR terus membahas opsi-opsi penghematan dalam RAPBN-P 2014, sebelum disahkan dalam rapat paripurna DPR.
Rapat ini antara lain dihadiri pula oleh Gubernur BI Agus Martowardojo, Menteri Keuangan M. Chatib Basri, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Armida Alisjahbana, dan Menteri Energi dan Sumber Saya Mineral (ESDM) Jero Wacik.
© Copyright 2024, All Rights Reserved