Politikus PDIP, Aria Bima, mengatakan, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP akan menyiapkan posisi ketua harian jelang masa transisi kepengurusan baru pada Kongres 2025 mendatang.
Menurut Aria, posisi ketua harian disiapkan sebagai transisi di partainya. Sementara, posisi Megawati Soekarnoputri, jika akan melanjutkan sebagai Ketua Umum, maka akan lebih menyerupai dewan syuro dan majelis tinggi.
Megawati akan tetap memiliki hak veto sebagai pengambil keputusan tertinggi di PDIP.
"Kami percaya bahwa Ibu Mega akan lebih berfungsi seperti Dewan Suro nya dengan Majelis Tingginya yang mempunyai hak veto lah. Kami berharap nanti ke depannya untuk yang lebih teknis tentu ada jenis-jenis ketua harian yang lebih muda," kata Aria Bima, di kompleks parlemen, Kamis (30/5/2024).
Posisi ketua harian menjadi posisi baru di struktur DPP PDIP. Sebab di partai tersebut selama ini tak ada istilah atau nomenklatur untuk posisi tersebut. Belum diketahui siapa sosok yang akan disiapkan untuk menempati posisi itu.
Pernyataan itu disampaikan Aria merespons rekomendai hasil Rakernas yang kembali memberi mandat kepada Megawati untuk melanjutkan posisinya sebagai ketua umum.
Menurut Aria, Megawati masih menjadi perekat dan simbol bagi PDIP. Di sisi lain regenerasi tetap dibutuhkan. Oleh karenanya, PDIP kini menjadi salah satu partai dengan kader muda terbanyak.
"Saya melihat, beliau [Megawati] masih menjadi soliditas perekat partai dan penjaga integritas partai untuk selalu mempunyai marwah ideologis. Tugas kita menyebabkan ideologi yang lebih tenokratik, ideologi yang lebih smart," kata Aria.
PDIP akan menggelar Kongres sebagai forum tertinggi partai pada April 2025.
PDIP akan memilih Ketua Umum dan struktur kepengurusan untuk periode yang baru dalam 5 tahun ke depan. Mega berpeluang kuat akan kembali melanjutkan posisinya usai mendapat rekomendasi Rakernas.[]
© Copyright 2024, All Rights Reserved