Para buruh mendapat amunisi baru, agar makin kuat mengatasi berbagai permasalahan. Sejumlah aktivis, akademisi dan kalangan profesional mendeklarasikan Relawan Kemanusiaan untuk Buruh Migran (Rekanbumi). Tujuannya, membantu menangani TKI Bermasalah.
"Kami ingin fokus menangani aspek kemanusiaannya. Misalnya, TKI yang sakit atau meninggal, bagaimana mengurus kepulangannya dan membawanya ke rumah sakit atau memberikan bantuan kepada keluarganya," ujar Koordinator Rekanbumi, Aan Rusdianto, di sela deklarasi Rekanbumi, di Gedung Juang 45 Jakarta , Jumat (14/05).
Acara tersebut dihadiri oleh Plt. Dirjen Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja (Binapenta) Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, A. Malik Harahap, juga ada Komisi IX DPR, Ribka Tjiptaning, serta perwakilan dari BNP2TKI.
Rekanbumi dengan mottonya "tanggap, mengabdi untuk buruh migran Indonesia " ingin menjadi wadah bersama bagi segenap elemen masyarakat yang peduli atas nasib buruh migran. Mereka akan membantu memperjuangkan sekaligus berpartisipasi aktif dalam dinamika buruh migran di Indonesia.
Penanganan TKI Bermasalah oleh pemerintah yang cenderung lambat sudah lama menjadi sorotan banyak pihak. Kalangan LSM bahkan terus mengkampanyekan agar perlindungan TKI lebih ditingkatkan dengan cara melibatkan berbagai pihak.
"Kami akan bekerjasama dengan berbagai profesi, seperti dokter dan rumah sakit untuk penanganan TKI yang sakit dan PMI untuk penanganan TKI yang meninggal," jelas Aan, mantan aktivis korban penculikan 1998.
Rekanbumi, kata Aan, berharap dapat bekerjasama juga dengan pemerintah dan DPR “Ini untuk memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan kesejahteraan buruh migran dan keluarganya."
Plt. Dirjen Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja (Binapenta) Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, A. Malik Harahap menyambut baik kehadiran Rekanbumi, sebagai upaya masyarakat yang positif untuk mempercepat penanganan TKI bermasalah.
"Kami terus mendukung sebagaimana diamanatkan oleh Menakertrans, agar mengajak seluas mungkin kelompok masyarakat dalam penanganan masalah TKI," kata Malik.
Akhir 2009, Migrant Care mencatat, lebih dari 1.700 buruh migran yang meninggal sepanjang tahun di Malaysia. Angka ini termasuk tinggi, dan mendapat perhatian banyak pihak, antara lain karena penanganannya yang lamban.
© Copyright 2024, All Rights Reserved