Tokoh Betawi Ridwan Saidi mengatakan Pasar Ikan yang Senin (11/04) lalu digusur Pemprov DKI merupakan sebuah peradaban nelayan di Jakarta. Ridwan tidak setuju dengan adanya penggusuran tersebut. Sebab, menggusur Pasar Ikan berarti menghabisi peradaban nelayan.
"Itu kan peradaban, masa peradaban dihabisin? Jakarta kan butuh nelayan," kata Ridwan dalam sebuah diskusi bertajuk “Ekspresi Warga Terhadap Kepemimpinan Ahok" di Kebayoran Baru, Jakarta,Kamis (14/04).
Menurut Ridwan, seharusnya pemprov melindungi peradaban nelayan dan Pasar Ikan yang telah ada sejak 1886. "Kampung Pasar ikan menjadi fish market pada 1886 dan dibuka sebanyak 55 kios. Peradaban ini harus dilindungi, ini kan negeri pesisir," kata Ridwan.
Ridwan pun tidak dapat membayangkan Jakarta tanpa nelayan. Sebab, Jakarta adalah negeri pesisir dan kawasan Bahari. "Nelayan sekarang tinggal di rusunawa, nah jalanya mereka gimana? Saya tidak membayangkan perencanaan suatu kota tanpa nelayan," kata Ridwan.
Ridwan lebih setuju jika Pasar Ikan ditata kembali dan tetap dijadikan sebagai pasar tradisional.
"Ditertibkan iya, tapi kalau digusur habis ini apa? Ini lebih sensitif lagi, tidak jelas. Akan lebih baik pasar tradisional dikembalikan," pungkas Ridwan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved