“Berbicara kesejahteraan, keadilan, sebenarnya saya berada di rumah yang tepat malam ini. Oleh karena itu, Partai Keadilan Sejahtera harus berdiri di tempat paling depan untuk memperjuangkan kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.”
Demikian kutipan pidato yang disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) II PKS di Jakarta, Kamis (17/06) malam. Disampaikannya pula, pemerintah bersama-sama dengan koalisi yang dibangun dengan PKS akan meneruskan pembangunan yang sudah berada pada jalur yang benar berdasarkan tiga pilar, kesejahteraan rakyat, demokrasi yang semakin tumbuh berkembang, dan keadilan.
Kepala Negara mengajak seluruh kader PKS membangun masyarakat yang baik melalui pembangunan berorientasi manusia dan masyarakat yang menghormati agama serta pranata sosial. "Masyarakat berkeadaban yang hendak kita wujudkan, adalah masyarakat memiliki kesetiakawanan tinggi. Dengan demikian akan makin kokoh kebersamaan sebagai bangsa," tutur Presiden.
Masyarakat Indonesia, harap Presiden, dapat melaksanakan partisipasi politik tanpa melanggar aturan dan berbuat kekerasan serta memiliki pengetahuan tinggi untuk berpikir dan bertindak secara rasional. "Jika elemen ciri-ciri seperti itu bisa dilanjutkan, kehidupan di negeri ini akan aman, damai, dan tenteram, penuh keadilan dan kesejahteraan. Mari bersama-sama bekerjakeras mewujudkan masyarakat seperti itu," ajak Presiden.
Koalisi Permanen
Pada bagian lain pidatonya, Presiden menyambut baik niat PKS untuk berkoalisi permanen guna memperkokoh kebersamaan saat ini, dan di masa depan. “Saya sambut baik apa yang disampaikan Ustadz Hilmi, mari kita perkokoh koalisi kebersamaan kita, tidak boleh ada rintangan batin apapun," ujar Presiden.
Pernyataan ini menanggapi pidato politik Ketua Majelis Syuro Hilmi Aminuddin sebelumnya, yang menyatakan kesungguhan PKS untuk berkoalisi permanen dengan Presiden SBY karena memiliki niat yang sama untuk melanjutkan reformasi.
Dalam pidato itu, Hilmi juga menyatakan PKS dan Partai Demokrat adalah tulang punggung dari koalisi yang sama-sama berniat memperbaiki kehidupan bangsa dan negara dalam semangat reformasi.
Presiden yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat ini juga menyampaikan terima kasih kepada PKS. “Saya secara pribadi menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas kebersamaan dalam koalisi baik dalam periode pemerintahan saya pimpin pada 2004 maupun periode sekarang ini," ucap SBY.
Bersama PKS yang sejak dulu telah berkoalisi, lanjut Presiden, pemerintah bekerja keras memulihkan negara dari dampak krisis era 1997-1998 sehingga saat ini kondisi politik sudah stabil, ekonomi lebih baik, dan keadaan sosial keamanan sudah terjaga. "Itu harus kita syukuri karena itu kerja keras kita semua termasuk koalisi kita bangun sejak 2004," tegas dia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved