Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta pemerintah menjelaskan secara gamblang tentang persoalan Tenaga Kerja Asing (TKA) yang bekerja di Indonesia. Penjelasan pemerintah penting untuk menghilangkan keresahan masyarakat.
Pernyataan itu disampaikan SBY sebagai respon atas polemik penerbitan Peraturan Presiden (Perpres) 20/2018 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing (TKA).
Permintaan SBY itu menjawab kegundahan ratusan warga Kota Cilegon yang hadir dalam dialog ulama, umaro, dan tokoh masyarakat dengan SBY yang tengah menggelar lawatan Tour de Banten di Hotel The Royal Krakatau, Minggu (22/04).
Kabar terkait serbuan TKA, terutama dari Tiongkok, menjadi topik yang paling banyak ditanyakan warga dalam dialog tersebut. Oleh sebagian kalangan, perpres TKA ini dianggap menjadi jalan memuluskan TKA masuk ke Indonesia.
"Begini saja, karena ini pemerintahan rakyat, yang berdaulat rakyat, tolong pemerintah menjelaskan dengan gamblang, yang transparan, yang jujur. Sebetulnya berapa sih tenaga kerja asing itu, berapa puluh ribu, atau belasan ribu atau ratusan ribu, kita tidak tahu," kata SBY.
Penjelasan itu guna menjawab keresahan masyarakat, terutama mereka yang masih kesulitan mencari pekerjaan. "Entah presiden, entah siapapun, jelaskan kepada rakyat. Berapa jumlahnya, dari negara mana, kerja di daerah mana saja," ujar SBY.
SBY mengatakan, pekerja asing memang tidak dilarang bekerja di Indonesia. Tapi, tenaga kerja itu tidak boleh datang secara besar-besaran. Sebab, ujar dia, pengangguran di tanah air masih banyak.
“Presiden dan Pemerintah Indonesia harus membela rakyatnya. Kita punya tenaga kerja, yang terampil juga banyak. Pemerintah harus berani. Dengan demikian kita menjadi tuan rumah di negeri sendiri," ujar SBY.
Menurut SBY, terjadi pertukaran tenaga kerja ahli antara Indonesia dengan negara-negara tetangga memang sudah lazim, jika saling membutuhkan. Kerjasama tersebut diatur dalam Undang-Undang ASEAN.
Persoalan TKA itu, kata SBY, harus dijelaskan oleh pemerintah, agar tidak beredar hoaks atau berita palsu. Di sisi lain, SBY mengaku ia tidak dalam kapasitas untuk menjelaskan, karena takut nanti menjadi fitnah.
"Maka daripada jadi fitnah, tolong entah presiden, entah menteri, entah siapapun jelaskan kepada rakyat berapa besar tenaga kerja asing yang masuk Indonesia, dari negara mana mereka itu dan bekerja di bidang apa," katanya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved