Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah menerbitkan 2 Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu) demi mengembalikan sistem Pilkada secara langsung. SBY mengaku telah berdiskusi dengan banyak pihak termasuk mereka yang sebelumnya setuju dengan Pilkada tak langsung. SBY optimis, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), termasuk barisan Koalisi Merah Putih bakal menerima Perppu tersebut.
"Ya saya harus optimis ya. Boleh dikata, atau yang paling aman adalah, causes optimism. Optimis dengan harapan, dengan catatan," ujar SBY menjawab pertanyaan dalam sebuah wawancara yang diunggah melalui Youtube pada Kamis (02/10) malam.
Untuk dapat terus berlaku, kedua Perppu yang ditandatangani SBY terkait Pilkada langsung itu harus mendapat persetujuan DPR yang baru pada masa sidang pertama.
"Saya sangat sering menyampaikan bahwa politik itu kan konsensus, kompromi, take and give, pendekatan, negosiasi, lobi dan sebagainya. Dua hari dua malam ini saya berkomunikasi dengan banyak pihak, termasuk para ahli tata negara, termasuk anggota-anggota DPR, termasuk yang berasal dari Koalisi Merah Putih yang semula bersetuju atau menginginkan pilkada oleh DPRD," ujar SBY.
Presiden mengatakan, dirinya mengajak KMP berdiskusi secara konstruktif. Ia mengemukakan berbagai alasan, kenapa pilkada langsung harus dipertahankan ketimbang harus diubah melalui DPRD.
"Setelah saya ajak berdiskusi secara konstruktif mengapa bagus kalau pilkada langsung ini kita pertahankan dengan perubahan-perubahan besar, perbaikan-perbaikan yang mendasar, ketimbang tiba-tiba langsung berubah menjadi pilkada oleh DPRD, akhirnya mereka paham," ujar SBY.
Diceritakan SBY, dirinya berhasil meyakinkan KMP bahwa pilkada langsung dengan perbaikan adalah jalan terbaik. Dirinya mampu menepis berbagai kerisauan KMP tentang kelemahan Pilkada langsung.
"Apa yang dirisaukan atau diidentifikasi oleh Koalisi Merah Putih, misalnya banyaknya ekses, penyimpangan dan keburukan dari pilkada langsung sebagaimana pula itu yang diketahui oleh pemerintah, itu semua kita wadahi dalam Perppu ini. Kita cegah untuk tidak terjadi seperti itu, paling tidak kita kurangi sebanyak mungkin agar tidak terjadi," ucapnya.
SBY mengatakan, dengan pendekatan yang dilakukannya, pembicaraan yang baik, akhirnya mereka juga paham sebetulnya mengapa Presiden mengeluarkan Perppu untuk mengajak kembali pilkada langsung tapi dengan perbaikan. "Karena menurut teman-teman di Koalisi Merah Putih, apa yang dirisaukan sudah terjawab di situ, di dalam Perpu ini," jelas SBY.
Dijelaskan SBY, dirinya juga telah berbicara dengan presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi). Jokowi juga bisa memahami alasannya mengeluarkan Perppu.
"Saya juga sudah berbicara dengan Presiden terpilih Pak Joko Widodo. "Pak Jokowi, Perpu ini penting. saya kira kita juga memahami aspirasi rakyat, sebaiknya ini kita hadirkan". Pak Jokowi menyampaikan kepada saya, juga setuju. Artinya apa, presiden terpilih pikirannya sama. teman-teman di DPR mayoritasnya bisa mengerti mengapa presiden menerbitkan perppu. Maka saya ya optimis," ucap SBY.
SBY menambahkan, 2 Perpu yang diterbitkannya itu mencerminkan kehendak rakyat. "Ini boleh dikata upaya untuk menyelamatkan demokrasi kita yang sudah kita jalankan selama 9 tahun ini. itulah mengapa saya harus optimis, Dengan izin Allah kiranya bisa diterima oleh DPR," katanya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved