Presiden Republik Indonesia ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali mendapat gelar doktor kehormatan. Kali ini, dari Universitas Australia Barat (UWA) dalam acara wisuda yang digelar di Perth, Selasa (22/09) pagi.
SBY hadir sebagai tamu kehormatan dalam acara itu. Ia menyampaikan pidato di hadapan para wisudawan dan petinggi kampus UWA, menyemangati agar mereka yang baru diwisuda hari ini untuk mencari tempat yang baik di dunia ini.
“Anda harus mempunyai keberanian untuk mendapatkan jawaban untuk setiap tantangan dalam hidup Anda," ujar SBY, seperti dikutip dari laman UWA.
Selepas acara wisuda, mantan presiden SBY juga diagendakan mengikuti diskusi meja bundar dengan para akademisi dan pelajar kajian Indonesia di Ruang Rektor UWA.
Sehari sebelumnya, SBY juga berbicara dengan pimpinan UWA dan dengan peran barunya sebagai "Senior Fellow" di Pusat Kajian Perth USAsia, ia menekankan peluang Australia bangkit dari perlambatan ekonomi tambang dengan menguatkan kerjasama sektor pertanian.
SBY menjelaskan bahwa Australia merupakan negara yang menghasilkan banyak bahan pangan yang dibutuhkan oleh kawasan Asia, termasuk Indonesia.
Mengutip riset yang dilakukan di era kepemimpinannya, dibutuhkan sekitar US$500 miliar untuk membangun infrastruktur yang mendukung pengiriman makanan di seluruh Indonesia--yang kebutuhan akan pangannya selalu meningkat.
Selain itu, ia juga menyatakan bahwa Indonesia membutuhkan rekan yang bersahabat seperti Australia untuk mendukung pembangunan dan inovasi infrastuktur di kawasan.
“Saya punya komitmen besar untuk menjaga dan menguatkan hubungan Indonesia-Australia. Kita tidak bisa memilih tetangga kita, tapi jelas kita bisa memilih untuk menjadi tetangga yang bersahabat," ujarnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved