Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Tedjo Edhy Purdijatno, menjadi sasaran kritik, termasuk di media sosial terkait pernyataannya terkait masalah antara Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tedjo dikecam karena menyebut KPK membakar rakyat dan pendukung KPK sebagai rakyat yang tidak jelas.
Di media sosial, para netizen bereaksi lewat meme alias konten guyonan. Tak hanya berguyon, netizen juga mengkritik keras hingga menilai Tedjo layak dipecat sebagai menteri. Bahkan, pada Sabtu (24/01) malam. taggar Tedjo sempat menjadi trending topik di twitter.
Tak hanya di media sosial, dalam aksi moral mendukung KPK di Bundaran HI, Minggu (25/01), sejumlah tokoh turun mengecam pernyataan Tedjo.
"Kita malu punya Menko Polhukam seperti ini. Harusnya buat situasi politik dan keamanan jadi kondusif bukan memperkeruh. Itu keliru statementnya," kata Wakil Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Emerson Yuntho.
Emerson mengungkapkan bahwa para pendukung KPK bergerak atas inisiatif sendiri. Tidak ada permintaan, apalagi bayaran. "Kita bergerak karena dukungan real tanpa perlu diminta. KPK tidak ajak-ajak. Kita atas kesadaran sendiri," ucapnya.
Sosiolog Imam Prasodjo yang ikut mendukung KPK dalam krisis yang tengah terjadi saat ini, mempertanyakan balik peranan dan sumbangsih Tedjo bagi negara.
"Jangan-jangan yang tidak jelas dia sendiri (Menko Tedjo). Apa peranannya di dalam kehidupan bernegara, apa yang pernah disumbangkan selain karir di militer," ujar Imam.
Imam mengatakan, Tedjo tidak paham bagaimana aspirasi masyarakat bisa tumbuh karena ingin menyuarakan hal yang sama. Gerakan #SaveKPK pada Jumat (23/01) lalu berawal dari penangkapan dan penetapan status tersangka atas Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto.
Pernyataan Tedjo yang merupakan politikus NasDem itu sangat disayangkan. Padahal, banyak dari pendukung KPK itu, pada Pilpres lalu adalah pendukung Jokowi.
"Jokowi jadi Presiden karena tumbuh dari orang-orang yang kemarin berkumpul. Di sana banyak orang yang terlibat dalam konser dua jari," ujar mantan anggota Pansel KPK ini.
Imam melihat, bukan hanya kali ini saja pernyataan Tedjo dianggap sebagai suatu blunder. Imam khawatir bila Tedjo hanya jadi momok dalam kabinet Presiden Joko Widodo.
"Jangan-jangan Tedjo yang penumpang gelap dalam pemerintahan. Seorang yang destruktif peranannya di kabinet Jokowi," ujar Imam.
Pada acara Car Free Day (CFD) di Bundaran HI, Minggui pagi, ratusan orang menyatakan dukungannya kepada KPK. Dalam aksinya, mereka pun memakai sticker bertuliskan "Saya Rakyat Nggak Jelas". Mereka kompak berbaju putih. Beberapa di antara mereka juga memakai topeng wajah Bambang Widjojanto.
Di punggung kaos putih tersebut, para pendukung KPK memasang sticker "Saya Rakyat Nggak Jelas" sebagai sindiran atas pernyataan Menko Polhukam Tedjo Edhy.
© Copyright 2024, All Rights Reserved