Bukan Akbar Tanjung kalau tidak bisa berkelit. Model serangan apapun dari lawan politiknya, selalu mudah dipatahkan. Walhasil, politisi ulung itupun selalu lolos dari lubang jarum. Tidak mudah memang menaklukan bang Akbar. Dia piawai memainkan irama politik, santun dan satu modalnya yang paling penting adalah kemampuannya merangkul semua kelompok.
Dan lagi-lagi, pekan lalu, Akbar Tanjung lolos dari upaya-upaya yang menginginkan dia lengeser dari kursi Ketua Umum Partai Golkar. Ya Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar. Sudah diduga sebelumnya tidak ada suara-suara dari DPD yang menghendaki dia turun, malah sebaliknya Rapimnas memberi dukungan penuh bang Akbar sebagai Ketua Umum Partai Golkar hingga Pemilu 2004 mendatang.
Pantaslah kalau Akbar Tanjung sedikit lega. Setidaknya hasil Rapimnas itu bisa meredam ambisi dan manuver kelompok Baramuli cs yang meminta Akbar mundur. Posisi Akbar hari-hari belakangan memang serba sulit bahkan terjepit. Adalah kasus dana non bujeter Bulog yang menyeretnya menjadi tersangka. Bisa ditebak kemudian, serangan bermunculan tidak hanya dari parlemen yang memintanya mundur dari kursi Ketua DPR, tetapi juga dari dalam Partai Golkar sendiri.
Namun kepiawaiannya memainkan langgam politik, serangan-serangan itu pelan-pelan mulai dipatahkan. Lihat saja Pansus Bulog II yang hingga kini tak kunjung terbentuk, bahkan sejumlah fraksi besar DPR mulai menarik kembali tuntutannya membentuk Pansus Bulog II.
Bagaimana tuntutan Baramuli cs? Hasil Rampimnas pekan lalu membuktikan kalau tuntutan Baramuli cs hanyalah pepesan kosong. Nyatalah bahwa Akbar Tanjung memang masih kuat posisi politiknya. Dukungan dari daerah terus mengalir, meski secara hukum Akbar Tanjung sudah dinyatakan tersangka. Malah, DPP Partai Golkar memutuskan untuk menonaktifkan sejumlah pengurusnya yang menyimpang dari garis kebijakan partai. Muchyar Yara salah satunya. Pengacara Ginanjar Kartasasmita ini dikenal paling getol meminta Akbar Tanjung mundur. Bukan Akbar yang mundur justru kini dia yang ‘dimundurkan’.
Itulah politik, selalu ada serangan balik. Kini kita menunggu, kepiawaian politik macam apa lagi yang akan dipertontonkan Akbar Tanjung menghadapi serangan dari lawan politiknya. Untuk yang satu ini memang Akbar ahlinya. Hasil Rapimnas pekan lalu setidaknya bisa membawanya tenang ke tanah suci, khusuk beribadah haji. Apakah kehendak untuk membuat Pansus Bulog II yang akan diputuskan Maret mendatang bakal mulus ? Agaknya bang Akbar harus banyak berdoa di tanah suci.
© Copyright 2024, All Rights Reserved