Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Benny Susetyo atau biasa disapa Romo Benny, meninggal dunia pada Sabtu (5/10/2024) dini hari.
Kabar duka meninggalnya Romo Benny diterima pada Sabtu pagi melalui kabar yang beredar di WhatsApp.
Menurut informasi tersebut, Romo Benny dikabarkan menghembuskan napas terakhir pada pukul 00.05 di RS Mitra Medika Pontianak.
Belum ada kabar jelas penyebab Romo Benny meninggal dunia. Namun beberapa waktu lalu tersiar kabar, Romo Benny sakit akibat komplikasi diabetes.
Kepergian Romo Benny terkonfirmasi dari Direktur Nasional Gusdurian Network Indonesia (GNI) Alissa Wahid. Saat dikonfirmasi media, Alissa mengiyakan bahwa Romo Benny sudah berpulang.
Romo Benny adalah pastor sekaligus aktivis kemanusiaan. Beliau lahir di Kota Malang pada 10 Oktober 1968. Ia menempuh pendidikan tinggi di Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi (STFT) Widya Sasana Malang pada 1996.
Keberpihakan Romo Benny terhadap kemanusiaan dan keharmonisan lintas agama sudah terlihat sejak ia aktif di Konferensi Wali Indonesia (KWI).
Ia pernah menjadi Sekretaris Eksekutif Komisi Hubungan Agama dan Kepercayaan (HAK) di KWI.
Romo Benny juga menjadi salah satu tokoh pendiri Setara Institute, organisasi yang memperjuangkan perlindungan keberagaman dan menjunjung tinggi martabat manusia.
Terakhir, Romo Benny tegas menolak izin pengelolaan tambang yang diajukan pemerintah untuk ormas keagamaan.
Menurutnya, gereja adalah pelayanan pastoral yang fokus pada pendidikan, kesehatan, dan keumatan. Mereka tidak pernah diajarkan mengelola konsesi tambang sehingga ormas Katolik perlu berhati-hati agar tidak terperangkap dalam jebakan. Domain gereja tidak di situ, sehingga gereja harus lebih hati-hati dan bijaksana menyikapi tawaran tersebut.
"Jangan sampai kita jatuh masuk ke dalam sebuah perangkap 'jebakan Batman' karena tambang-tambang besar. Perangkap artinya jangan sampai kita terjebak tata kelola ekosistem alamnya itu menjadi rusak," ujarnya beberapa waktu lalu. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved