Kementerian Pertanian (Kementan) menjamin ketersediaan stok daging sapi/kerbau, ayam dan telur ayam masih aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat jelang Hari Raya Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.
"Berdasarkan penghitungan kebutuhan dan ketersediaan daging sapi/kerbau, ayam dan telur ayam ras pada akhir tahun atau menjelang Natal dan Tahun Baru dalam kondisi surplus, sehingga sangat aman," kata Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementan I Ketut Diarmita kepada politikindonesia.com disela-sela Konfrensi Pers Kesiapan Menjelang Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 di Kantor Kementan, Jakarta, Kamis (22/11).
Dia menjelaskan bahwa potensi produksi daging ayam berdasarkan produksi ayam umur sehari atau day old chicken (DOC) 2018 sebanyak 3.517.721 ton. Sedangkan proyeksi kebutuhan daging ayam pada 2018 sebanyak 3.051.276 ton.
"Itu artinya, ketersediaan daging ayam menjelang Natal dan Tahun Baru juga surplus. Berdasarkan ketersediaan tersebut, dapat disimpulkan terdapat potensi surplus atau kelebihan produksi daging ayam tahun 2018 sebanyak 466.445 ton,” ujarnya.
Sementara itu, lanjutnya, potensi produksi telur 2018 sebanyak 2.561.481 ton, sedangkan proyeksi kebutuhan telur tahun 2018 sebanyak 1.766.410 ton.
“Berdasarkan potensi ketersediaan dan proyeksi kebutuhan telur ayam ras, maka terdapat potensi surplus telur sebanyak 795.071 ton," imbuh Ketut.
Begitu juga dengan ketersediaan daging sapi/kerbau menjelang Natal dan Tahun Baru, menurut data pihaknya dipastikan aman. Walaupun, pihaknya harus menutupi kekurangan produksi sapi lokal dengan melakukan impor. Karena dari data yang ada, produksi sapi lokal sebanyak 35.845 ton. Sedangkan, kebutuhan daging sapi sebanyak 55.305 ton.
“Maka, kekurangan ini kami sediakan melalui impor sapi dan daging sebanyak 30.679 ton. Adapun komponen impor sapi bakalan sebanyak 18.217 ton atau setara 91.543 ekor sapi serta komponen impor daging sapi. Sedangkan, kerbau sebanyak 12.462 ton atau setaraf 62.623 ekor sapi,” tuturnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved