Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyebut, elektabilitas Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang kini jadi terdakwa kasus penistaan agama, membaik. Ahok teratas dengan 32,9 persen, disusul Agus Harimurti Yudhoyono 25,1 persen, dan Anies Baswedan 23,2 persen.
"Sekitar 18,8 persen menjawab tidak tahu," kata Direktur Eksekutif LSI Kuskridho Ambardi dalam rilis hasil survei di Hotel Century Park, Jakarta, Kamis (15/12).
Mengacu pada tren pilihan kepada calon gubernur DKI, pada bulan Mei sampai Juni 2015 hingga Desember 2016, Ahok sempat turun dari 53,2 persen dan turun ke 27,3 persen pada November 2016, dan naik kembali pada Desember 2016.
Sementara itu tren Agus turun dari 27,3 persen pada November 2016 hingga 25,1 persen pada Desember 2016. Tren pilihan Anies sendiri cenderung stabil sejak November hingga Desember 2016.
"Orang menimbang Ahok saat Al-Maidah itu penistaan. Tetapi seiring perkembangan waktu, ada tindakan lainnya seperti informasi dan kinerja dari Ahok sendiri yang menyebabkan tren Ahok kembali meningkat," sebut Kuskridho.
Sementara itu, dalam pilihan kepada pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, peta dukungan tidak berubah signifikan. "Ahok-Djarot mendapatkan 31,8 persen, Agus-Sylviana mendapatkan 26,5 persen, dan Anies-Sandiaga 23,9 persen. Sementara yang tidak tahu 17,8 persen," lanjut Kuskridho.
Tren pilihan Ahok-Djarot sempat turun di angka 26,2 persen pada November 2016 dan meningkat pada Desember 2016. Sementara, tren pilihan Agus-Sylviana sempat di angka 30,4 persen pada November 2016 dan turun pada Desember 2016. Anies-Sandiaga sendiri cenderung stabil dari 24,5 persen pada November 2016 dan 23,9 pada Desember 2016.
"Sudah ada bukti nyata hasil kerjanya merupakan alasan paling menonjol yang melatarbelakangi pilihan. Alasan ini menguat hampir dua kali lipat dibanding sebelumnya. Ini yang menjadi sebab mengapa elektabilitas Ahok rebound dibanding bulan lalu," ujar dia.
LSI menyebut jumlah sampel dalam survei ini sebanyak 800 orang. Metode yang digunakan multistage random sampling dengan margin of error lebih kurang 3,5 persen. Responden terpilih diwawancarai lewat tatapan muka. Quality control hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen.
Populasi survei ini seluruh warga negara Indonesia di Provinsi DKI Jakarta yang memiliki hak pilih, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun. Survei dilakukan dari tanggal 3 Desember 2016 sampai 11 Desember 2016.
© Copyright 2024, All Rights Reserved